Beberapa roket berhasil dicegat di pusat kota Yerusalem pada hari Jumat (15/12) waktu setempat. Sirene peringatan serangan pun terdengar meraung-raung di kota itu untuk pertama kalinya sejak 30 Oktober.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (16/12/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan mereka telah menembakkan roket-roket ke arah Yerusalem "sebagai tanggapan terhadap pembantaian warga sipil oleh Zionis."
Paramedis bergegas ke lokasi kejadian setelah sirene berbunyi di Yerusalem dan dekat Beit Shemesh, kata layanan medis darurat Israel, Magen David Adom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada laporan korban cedera sampai saat ini," ujarnya.
Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa ada "enam peluncuran roket ke arah Yerusalem" dan tiga di antaranya berhasil dicegat.
Tiga lainnya tidak melewati wilayah berpenduduk, katanya.
Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut pada hari Jumat waktu setempat meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri.
Perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat-pejabat Israel.
Tentara Israel melancarkan serangan balasan besar-besaran di Gaza, yang menyebabkan sebagian besar wilayah yang terkepung itu porak-poranda.
Perang ini telah menewaskan lebih dari 18.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kata kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menurut militer Israel, kelompok-kelompok perlawanan di Gaza telah menembakkan ribuan roket ke arah Israel selama perang, yang sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Simak Video: Hamas Buka Suara soal Israel Rencana Banjiri Terowongan