Miris! Jumlah tunawisma atau gelandangan di Amerika Serikat meningkat, bahkan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Demikian menurut laporan pemerintah AS yang dirilis pada hari Jumat (15/12) waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/12/2023), menurut penghitungan yang dilakukan oleh Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS, lebih dari 653.100 orang menjadi tunawisma di seluruh negeri pada tahun ini.
Angka tersebut meningkat 70.650 orang tunawisma -- atau 12 persen -- dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan jumlah tertinggi sejak angka tersebut mulai dikumpulkan pada tahun 2007.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan tersebut menyebutkan bahwa warga Amerika keturunan Afrika berjumlah 13 persen dari total populasi AS, namun menyumbang 37 persen dari seluruh orang yang menjadi gelandangan.
Disebutkan bahwa lonjakan tunawisma terbesar terjadi di kalangan orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Hispanik, meningkat sebesar 28 persen, atau 39.106 orang, antara tahun 2022 dan 2023.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa jumlah keluarga dengan anak-anak yang menjadi tunawisma juga meningkat sebesar 16 persen, mengubah tren penurunan sejak tahun 2012.
Disebutkan bahwa dari 653.100 orang yang dihitung sebagai tunawisma pada bulan Januari tahun ini, enam dari 10 orang di antaranya berada di tempat penampungan atau akomodasi sementara lainnya, sementara empat dari 10 orang berada "di tempat yang tidak dimaksudkan untuk tempat tinggal manusia."
Menurut laporan tersebut, California memiliki populasi tunawisma terbesar, yakni sebanyak 181.399 orang, diikuti oleh New York (103,200), Florida (30,756), negara bagian Washington (28,036), Texas (27,377) dan Oregon (20,142).
Menurut para ahli, krisis tunawisma di Amerika dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk kemiskinan, kesehatan mental, kecanduan narkoba, dan kekurangan tempat tinggal.
Tonton juga Video: Warga Yahudi Gelar Aksi Bela Palestina di AS, Blokir Jalan Tol