Amerika Serikat (AS) dihujani kritikan setelah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan dirinya akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu tahun 2024 mendatang.
Utusan tetap negara pengamat Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dalam pernyataannya menyebut hasil voting resolusi Dewan Keamanan PBB itu 'sangat disesalkan' dan merupakan 'bencana' karena Dewan Keamanan PBB dicegah untuk melaksanakan tanggung jawabnya melalui resolusi.
Sementara Putin mengumumkan dirinya akan kembali maju capres dalam pemilu tahun depan, yang membuka peluang baginya untuk menjabat lima periode sebagai Presiden Rusia dan semakin memperluas kekuasaannya hingga tahun 2030 mendatang.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, Sabtu (9/12/2023):
- Arab Saudi: Gencatan Senjata di Gaza Harus Jadi Prioritas Dunia
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengkritik komunitas internasional yang disebutnya belum memprioritaskan gencatan senjata demi segera mengakhiri pertempuran yang menghancurkan Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (9/12/2023), seruan ini disampaikan Pangeran Faisal saat para Menlu negara-negara Arab, pada Jumat (8/12) waktu setempat, menyerukan kepada Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke daerah kantong Palestina tersebut.
"Salah satu faktor yang mengganggu dalam konflik ini adalah bahwa mengakhiri konflik dan pertempuran tampaknya tidak menjadi prioritas, atau setidaknya... ada beberapa komunitas internasional yang tidak merasa demikian (pertempuran harus diakhiri sesegera mungkin-red)," cetus Pangeran Faisal.
- Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Dihujani Kritikan
Kritikan menghujani Amerika Serikat (AS) yang menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (9/12/203), Uni Emirat Arab memberikan reaksi keras atas veto yang diberikan oleh AS terhadap resolusi yang diajukannya.
"Apa pesan yang kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita tidak bisa bersatu mendukung seruan untuk menghentikan pengeboman tanpa henti di Gaza?" tanya Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab untuk PBB, Mohamed Abushahab, kepada forum Dewan Keamanan PBB dalam sidang darurat di New York, AS.
(nvc/nvc)