Kelompok Hizbullah mengatakan dua anggotanya termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam serangan terbaru Israel di Lebanon. Ini terjadi seiring kelompok milisi yang berbasis di Lebanon itu melanjutkan serangan terhadap Israel setelah berakhirnya gencatan senjata di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/12/2023), kelompok yang didukung Iran tersebut, mengidentifikasi dua anggotanya yang tewas pada Jumat (1/12) waktu setempat sebagai Mohammed Mazraani dan Wajih Mshek.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan Mazraani tewas di rumahnya bersama ibunya, Nasifa, namun menyangkal bahwa dia terlibat dalam pertempuran pada saat kematiannya.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon sebelumnya mengidentifikasi ibu dan anak tersebut sebagai warga sipil.
Serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel kembali terjadi hanya beberapa jam setelah berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, yang sebagian besar telah menghentikan kekerasan di perbatasan Lebanon-Israel.
Hizbullah mengatakan para petempurnya menargetkan "sekelompok tentara musuh di sekitar posisi Jal al-Allam", sebuah pos Israel di seberang perbatasan dekat kota Naqura, Lebanon.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut menganggap posisi Jal al-Allam sebagai target utama karena peralatan pengawasan Israel ditempatkan di sana.
Simak juga 'Saat Hizbullah Ultimatum Israel Seusai Serangannya Tewaskan 3 Anak':
(ita/ita)