Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah berakhir pada Jumat (1/12) pagi waktu setempat, setelah berlangsung selama tujuh hari terakhir. Israel menyatakan pasukannya melanjutkan pertempuran, setelah menuduh Hamas melanggar kesepakatan dengan menembakkan roket ke wilayahnya.
Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Jumat (1/12/2023), Israel dan Hamas sama-sama menyatakan terbuka untuk melanjutkan gencatan senjata namun hingga Jumat (1/12) pagi waktu Gaza, tidak ada kesepakatan baru yang diumumkan ke publik.
Militer Israel justru menuduh Hamas telah melanggar ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut, dan menyatakan pasukannya telah melanjutkan pertempuran melawan kelompok militan itu di wilayah Jalur Gaza.
"Hamas telah melanggar jeda operasional, dan sebagai tambahan, melancarkan serangan terhadap wilayah Israel," sebut militer Israel dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.
Diumumkan juga oleh militer Israel bahwa pasukannya telah 'melanjutkan pertempuran melawan organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza'.
Jeda pertempuran selama tujuh hari, yang dimulai pada 24 November lalu dan telah diperpanjang dua kali, telah memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza dengan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Gencatan senjata itu juga memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)