Gencatan Senjata Gaza Tertunda, Hamas-Israel Saling Menyalahkan

Gencatan Senjata Gaza Tertunda, Hamas-Israel Saling Menyalahkan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Des 2024 10:38 WIB
Palestinian women react at the site of an Israeli strike on a house, amid the Israel-Hamas conflict, in Nuseirat in the central Gaza Strip December 1, 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Kerusakan di Jalur Gaza akibat perang antara Israel dan Hamas (dok. REUTERS/Ramadan Abed)
Gaza City -

Kelompok Hamas dan Israel saling menyalahkan dan saling melempar tudingan atas kembali tertundanya kesepakatan gencatan senjata untuk Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah kedua pihak sama-sama melaporkan adanya kemajuan dari perundingan dalam beberapa hari terakhir.

Pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), telah berlangsung di Doha dalam beberapa hari terakhir. Berlanjutnya pembicaraan ini menghidupkan kembali harapan akan kesepakatan gencatan senjata yang sulit untuk diwujudkan di Jalur Gaza.

Namun ternyata kesepakatan kembali gagal dicapai, dengan Hamas, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (26/12/2024), menyebut Israel menetapkan persyaratan baru yang menunda kesepakatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menuduh kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu telah mengingkari pemahaman yang telah dicapai sebelumnya.

"Perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan terus berlanjut di Doha, di bawah mediasi Qatar dan Mesir dengan cara yang serius... tapi pendudukan telah menetapkan persyaratan baru terkait penarikan pasukan, gencatan senjata, para tahanan dan pemulangan para pengungsi, yang telah menunda pencapaian kesepakatan yang ada," sebut Hamas dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Hamas tidak menyebutkan lebih lanjut soal persyaratan baru dari Israel tersebut. Namun, Hamas mengklaim pihaknya menunjukkan fleksibilitas, dan bahwa perundingan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir bergerak ke arah yang serius.

Israel belum memberikan pernyataan publik mengenai persyaratan baru dalam upaya menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.

Simak Video 'Menhan Israel Akui Bunuh Ismail Haniyeh-Gulingkan Rezim Assad!':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kantor Netanyahu dalam pernyataannya merespons tudingan Hamas tersebut. Tel Aviv balik menuding Hamas yang telah menunda kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kantor Netanyahu juga menuduh Hamas telah menciptakan "hambatan baru" untuk perjanjian tersebut.

"Organisasi teroris Hamas terus berbohong, mengingkari pemahaman yang telah dicapai, dan terus menciptakan hambatan baru dalam negosiasi," sebut kantor Netanyahu dalam pernyataannya.

Ditegaskan oleh kantor Netanyahu bahwa Israel akan melanjutkan upaya tanpa henti untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Upaya merundingkan gencatan senjata dan pembebasan sandera berulang kali berujung kegagalan karena berbagai hambatan. Meskipun perundingan telah digelar berkali-kali, Hamas dan Israel hanya menyetujui satu gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan pada November 2023 lalu.

Sejak saat itu, perundingan menghadapi berbagai tantangan, dengan titik utama ketidaksepakatan adalah gencatan senjata yang langgeng di Jalur Gaza. Masalah lainnya yang belum terselesaikan adalah tata kelola Gaza usai perang berakhir, dengan Israel bersikeras tidak akan membiarkan Hamas menguasai wilayah itu lagi.

Simak Video 'Menhan Israel Akui Bunuh Ismail Haniyeh-Gulingkan Rezim Assad!':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads