Sayap militer Hamas menyebut komandan brigade utaranya dan empat pemimpin senior lainnya telah tewas dalam serangan Israel terhadap kelompok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (26/11) waktu setempat, Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan Ahmed al-Ghandour adalah anggota dewan militernya, dan menyebutkan tiga orang lainnya, di antaranya Ayman Siyyam, kepala divisi roketnya. Sementara Brigade Ezzedine al-Qassam cabang Tepi Barat mengonfirmasi kematian seorang pemimpin lainnya.
"Kami berjanji kepada Allah bahwa kami akan melanjutkan perjalanan mereka dan bahwa darah mereka akan menjadi penerang bagi para mujahidin dan api bagi penjajah," demikian pernyataan sayap militer Hamas tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (27/11/2023). Tidak disebutkan kapan mereka terbunuh.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (27/11/2023):
- Ngeri! 3 Mahasiswa Palestina di AS Tiba-tiba Ditembak
Tiga mahasiswa asal Palestina ditembak hingga mengalami luka-luka di negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS). Salah satu mahasiswa itu dilaporkan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab (ADC) menyebut bahwa ketiga pemuda Palestina yang semuanya berusia 20 tahun itu ditembak pada Sabtu (25/11) malam waktu setempat, saat dalam perjalanan menghadiri makan malam keluarga.
Para saksi mata menuturkan kepada kepolisian setempat bahwa dua korban penembakan di antaranya mengenakan Kuffiyeh, simbol identitas dan perlawanan Palestina. Ketiga pemuda Palestina itu sedang berbicara dengan bahasa Arab ketika seorang pria, yang tidak disebut identitasnya, tiba-tiba menembaki mereka.
- Israel Akan Kembali Perangi Hamas Setelah Gencatan Senjata Berakhir
Militer Israel menegaskan pasukannya akan kembali berperang melawan Hamas 'dengan gigih' setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza berakhir. Israel menghentikan pertempuran melawan Hamas sejak Jumat (24/11) pekan lalu saat kesepakatan gencatan senjata demi pembebasan sandera diberlakukan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), penegasan itu disampaikan oleh Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam pernyataannya yang dirilis pada Minggu (26/11) waktu setempat.
"Militer Israel dan pasukannya berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (militer Israel). Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama anak-anak dan ibu-ibu yang disandera selama jeda ini," ucap Halevi.
"Ketika kerangka itu selesai, kami akan kembali ke operasi kami dengan gigih, untuk terus membebaskan para sandera dan membubarkan Hamas sepenuhnya," tegasnya.
- Ukraina Ungkap Drone Rusia Kini Lebih Sulit Dideteksi, Kenapa?
Militer Ukraina mengungkap puluhan drone kamikaze yang diluncurkan militer Rusia ke wilayahnya dalam serangan baru-baru ini, lebih sulit untuk dideteksi oleh pertahanan udara. Kenapa bisa demikian?
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Ukrinform, mengakui bahwa warna dan material drone Rusia itu membuatnya lebih sulit untuk dideteksi setelah diluncurkan.
(ita/ita)