Tiga mahasiswa asal Palestina ditembak hingga mengalami luka-luka di negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS). Salah satu mahasiswa itu dilaporkan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab (ADC) menyebut bahwa ketiga pemuda Palestina yang semuanya berusia 20 tahun itu ditembak pada Sabtu (25/11) malam waktu setempat, saat dalam perjalanan menghadiri makan malam keluarga.
Para saksi mata menuturkan kepada kepolisian setempat bahwa dua korban penembakan di antaranya mengenakan Kuffiyeh, simbol identitas dan perlawanan Palestina. Ketiga pemuda Palestina itu sedang berbicara dengan bahasa Arab ketika seorang pria, yang tidak disebut identitasnya, tiba-tiba menembaki mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian setempat menyebut bahwa dua korban di antaranya mengalami luka tembak di bagian dada dan satu orang lainnya terkena tembakan di bagian anggota badan bagian bawah. Disebutkan bahwa ketiganya masih dalam perawatan medis di rumah sakit setempat pada Minggu (26/11) waktu setempat.
"Dua orang dalam keadaan stabil, sedangkan satu orang lainnya mengalami luka-luka yang lebih serius," demikian pernyataan kepolisian setempat.
Pihak keluarga mengidentifikasi ketiga pemuda Palestina itu sebagai Hisham Awartani yang merupakan mahasiswa Brown University di Rhode Island, Kinnan Abdel Hamil yang merupakan mahasiswa Haverford College di Penssylvania, dan Tahseen Ahmed yang merupakan mahasiswa Trinity College di Connecticut.
Ketiganya disebut lulusan Ramallah Friends School, sebuah sekolah menengah swasta Quaker di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: 3 Pelajar Asal Palestina Ditembak Orang Misterius di Vermont AS
Dua dari tiga mahasiswa itu sedang berkunjung ke rumah mahasiswa ketiga di Burlington, Vermont, saat masa liburan Thanksgiving di AS, ketika penembakan terjadi. Otoritas setempat tidak menjelaskan lebih lanjut soal pelaku penembakan itu, termasuk apakah pelaku telah ditangkap atau masih diburu.
Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataannya pada Minggu (26/11) waktu setempat, mengecam penembakan tiga mahasiswa Palestina di AS itu. Disebutkan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina bahwa ketiganya mengalami 'luka parah dan luka sedang' akibat penembakan tersebut.
Penembakan itu terjadi saat insiden anti-Muslim dan antisemitisme sedang meningkat di berbagai wilayah AS, setelah perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada awal Oktober lalu.
Pihak keluarga para korban telah merilis pernyataan bersama yang isinya menyerukan otoritas berwenang AS untuk menyelidiki penembakan itu sebagai tindak kejahatan kebencian'.