Militer Ukraina mengungkap puluhan drone kamikaze yang diluncurkan militer Rusia ke wilayahnya dalam serangan baru-baru ini, lebih sulit untuk dideteksi oleh pertahanan udara. Kenapa bisa demikian?
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (27/11/2023), juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Ukrinform, mengakui bahwa warna dan material drone Rusia itu membuatnya lebih sulit untuk dideteksi setelah diluncurkan.
Ihnat menjelaskan bahwa drone-drone kamikaze yang diluncurkan Rusia terhadap wilayah Ukraina memiliki corak warna hitam yang tidak biasa dan dilapisi dengan karbon yang bisa menyerap sinyal radar.
"Sekarang kami melihat mereka menggunakan karbon, bahan yang menyerap sinyal radar, dan mereka juga mengecatnya dengan warna hitam... Ini akan mempersulit kinerja pertahanan udara kami, yaitu visual dari kelompok tembak yang mobile," ucap Ihnat dalam pernyataannya pada Minggu (26/11) waktu setempat.
Namun demikian, Ihnat menekankan bahwa hal-hal tersebut tidak menghalangi unit pertahanan udara untuk secara efektif menembak jatuh hampir seluruh drone yang diluncurkan militer Rusia ke wilayah Ukraina.
"Meskipun ada kemungkinan kesamaan visual, drone-drone Shahed yang diluncurkan dalam serangan terbaru bukanlah varian peluncur jet terbaru yang saat ini diyakini diproduksi oleh Iran," sebutnya.
Pada September lalu, menurut Ihnat, pasukan Rusia meluncurkan sekitar 500 drone untuk menyerang wilayah Ukraina. Dia menambahkan bahwa jumlah drone yang digunakan Moskow dalam serangan baru-baru ini agak berkurang, yang menurutnya, menunjukkan bahwa musuh sedang mengumpulkan pasokan drone.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat Video: Putin: Rusia Tak Pernah Menolak Perundingan Perdamaian dengan Ukraina
(nvc/ita)