Pelaksanaan gencatan senjata antara pasukan Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah tertunda. Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa penundaan implementasi gencatan senjata disebabkan oleh rincian "menit-menit terakhir" mengenai siapa sandera yang akan dibebaskan dan bagaimana caranya.
Gencatan senjata, yang semula diperkirakan akan mulai berlaku pada hari Kamis (23/11) ini, namun tertunda karena "nama-nama para sandera Israel dan cara pembebasan mereka", kata pejabat Palestina tersebut, yang mengetahui proses negosiasi, seperti dikutip Al-Arabiya dan AFP, Kamis (23/11/2023).
Daftar orang-orang yang akan dibebaskan telah dipertukarkan oleh kedua belah pihak, tambahnya. Pertanyaan juga muncul mengenai akses Palang Merah terhadap para sandera sebelum mereka dibebaskan ke Mesir, ujar pejabat tersebut, dan apakah Palang Merah akan memiliki akses terhadap mereka yang masih tersisa.
Kepada AFP, pejabat Palestina itu mengatakan bahwa kapan gencatan senjata akan berlaku, nantinya akan diumumkan oleh mediator Qatar, "dengan berkoordinasi dengan Mesir dan Amerika, dalam beberapa jam mendatang hari ini".
Sebelumnya pada Rabu (22/11) waktu setempat, Kabinet Perang Israel telah menyetujui gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas. Kesepakatan tersebut menyusul perang selama berminggu-minggu di Jalur Gaza setelah serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Simak juga Video: Israel Serang Permukiman di Khan Younis, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas
(ita/ita)