Hamas Tewaskan 33 Orang di Gaza Sejak Gencatan Senjata Dimulai

Hamas Tewaskan 33 Orang di Gaza Sejak Gencatan Senjata Dimulai

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Okt 2025 17:01 WIB
Palestinian militants stand guard on the day that hostages held in Gaza since the deadly October 7, 2023 attack, are handed over to the International Committee of the Red Cross (ICRC), as part of a ceasefire and hostages-prisoners swap deal between Hamas and Israel, in Khan Younis, southern Gaza Strip, October 13, 2025. REUTERS/Ramadan Abed Purchase Licensing Rights
Anggota kelompok Hamas berjaga saat pembebasan sandera dilakukan di Gaza (REUTERS/Ramadan Abed Purchase Licensing Rights)
Gaza City -

Kelompok Hamas berupaya menegaskan kembali posisinya di Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (10/10) lalu. Para petempur Hamas dilaporkan menewaskan sedikitnya 33 orang, yang diklaim sebagai anggota "geng", di wilayah Jalur Gaza sejak gencatan senjata dimulai.

Langkah Hamas ini tampaknya mendapatkan persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk sementara waktu demi mengawasi wilayah yang hancur tersebut.

Setelah gencatan senjata mulai berlaku, kepala kantor media pemerintah Hamas di Gaza, Ismail Al-Tawabta, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya tidak akan membiarkan adanya kekosongan keamanan dan akan menjaga keamanan publik serta properti di Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan dua sumber keamanan Gaza, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/10/2025), Hamas mengirimkan kembali pasukannya ke jalanan Gaza sejak gencatan senjata dimulai. Mereka bergerak secara hati-hati mengantisipasi jika gencatan senjata tiba-tiba kolaps.

ADVERTISEMENT

Sumber dari kalangan pejabat keamanan di Gaza menuturkan bahwa sejak gencatan senjata berlangsung, pasukan Hamas telah menewaskan sedikitnya 32 orang yang merupakan anggota "geng yang berafiliasi dengan sebuah keluarga di Kota Gaza". Disebutkan bahwa enam petempur Hamas juga tewas.

Pada Senin (13/10), sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa pria bersenjata, yang memakai ikat kepala hijau mirip yang dipakai Hamas, melepaskan tembakan dengan senapan mesin ke arah tujuh orang yang berlutut di jalan.

Postingan itu menyebut video direkam di Gaza pada Senin (13/10). Warga sipil yang menyaksikan hal tersebut meneriakkan "Allahu Akbar" dan menyebut mereka yang ditembak sebagai "kolaborator".

Reuters tidak dapat memverifikasi peristiwa dalam video tersebut, baik tanggal atau lokasinya. Belum ada tanggapan langsung dari Hamas.

Bulan lalu, otoritas Hamas mengatakan mereka mengeksekusi mati tiga pria yang dituduh berkolaborasi dengan Israel. Video eksekusi mati di depan umum itu dibagikan di media sosial.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Presiden AS Donald Trump, Hamas harus melucuti persenjataan dan mengakhiri kekuasaan mereka atas Jalur Gaza.

Namun Trump juga mengatakan bahwa Hamas mendapatkan izin untuk melancarkan operasi keamanan internal di Jalur Gaza selama gencatan senjata berlangsung.

Kelompok itu disebut mengerahkan pasukan keamanan internal di beberapa wilayah Jalur Gaza sejak gencatan senjata dimulai, untuk menghentikan tindak pelanggaran hukum dan penjarahan, serta mencegah kekosongan keamanan.

"Mereka memang ingin menghentikan masalah, dan mereka telah terbuka tentang hal tersebut, dan kami memberikan mereka persetujuan untuk periode waktu tertentu," kata Trump menjawab pertanyaan wartawan soal laporan yang menyebut Hamas melembagakan diri sebagai pasukan kepolisian dan menembaki rival mereka di Jalur Gaza.

Tonton juga video "Prabowo soal KTT Perdamaian Gaza: Kita Berdoa Ini Akan Sukses" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads