Kelompok Hamas mengancam akan membunuh para sandera warga sipil, jika militer Israel terus melanjutkan serangan udara, tanpa memberikan peringatan sebelumnya, yang menargetkan penduduk Jalur Gaza.
Seperti dilansir Alarabiya News, Selasa (10/10/2023), ancaman itu dilontarkan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassem, dalam pernyataan terbaru pada Senin (9/10) waktu setempat.
"Setiap penargetan terhadap warga kami tanpa peringatan akan dibalas dengan eksekusi salah satu sandera sipil," demikian pernyataan Brigade Ezzedine al-Qassem.
"Musuh tidak memahami bahasa kemanusiaan dan etika, jadi kami akan menanggapi mereka dalam bahasa yang mereka pahami," imbuh pernyataan tersebut.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (10/10/2023):
- Israel Sebut 1.500 Jasad Hamas Telah Ditemukan Usai Serangan
Militer Israel mengatakan sekitar 1.500 jasad militan Hamas telah ditemukan di Israel sekitar Jalur Gaza, usai serangan besar-besaran dilancarkan akhir pekan lalu. Militer Israel juga mengatakan bahwa pihaknya telah merebut kembali kendali atas wilayah selatan yang perbatasan dengan Gaza.
Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Selasa (10/10/2023), juru bicara militer Israel Richard Hecht mengatakan kepada para wartawan, bahwa pasukan keamanannya 'sedikit banyak telah memulihkan kendali atas perbatasan' dengan Jalur Gaza.
"Sekitar 1.500 jenazah militan Hamas ditemukan di Israel, sekitar Jalur Gaza," ucap Hecht.
- Inggris Pikir-pikir Lagi Bantuan untuk Palestina Usai Serangan Hamas
Pemerintah Inggris meninjau ulang bantuan pembangunan yang diberikan kepada Palestina, setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Inggris diketahui mengalokasikan 17 juta Poundsterling (Rp 326,9 miliar) sebagai bantuan pembangunan untuk Palestina selama setahun ke depan.
"Kami saat ini sedang meninjau kembali bantuan kami. Meskipun sudah seperti itu, kami menjalani proses yang sangat ketat untuk jenis bantuan yang kami berikan," ucap Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Oliver Dowden kepada ITV News, seperti dilansir AFP, Selasa (10/10/2023).
"Penting juga untuk mengapresiasi bahwa kami tidak seharusnya mengelompokkan bersama Hamas di Jalur Gaza yang melancarkan serangan ini dan Otoritas Palestina serta rakyat Palestina," ujarnya.
"Penting untuk memisahkan kedua hal tersebut. Tapi tentu saja, kami akan mempertimbangkan kembali bantuan itu," imbuh Dowden.
- Panas! Hizbullah Tembakkan Roket ke Israel
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menembakkan rentetan roket ke wilayah Israel bagian utara pada Senin (9/10) waktu setempat. Hizbullah melancarkan serangan ini setelah sedikitnya tiga anggotanya tewas akibat gempuran Israel di wilayah Lebanon bagian selatan.
(ita/ita)