Ribuan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel. Hal ini menyebabkan puluhan orang warga Israel meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Aksi serangan roket dari wilayah Palestina tersebut kemudian membuat Israel meluncurkan serangan udara balik ke Jalur Gaza. Berikut fakta-fakta peristiwanya.
1. 5.000 Roket Ditembakkan dari Gaza ke Israel
Lebih dari 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10/2023). Hal ini disampaikan oleh sayap bersenjata Hamas, yang menyatakan bahwa mereka telah memulai "Operasi Al-Aqsa".
"Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir," kata kelompok itu, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).
"Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket," imbuhnya.
Tembakan roket diluncurkan dari beberapa lokasi di Gaza mulai pukul 06:30 waktu setempat, lapor jurnalis AFP.
2. Sirine Meraung-raung di Israel
Seorang jurnalis AFP di Gaza melaporkan suara sirene peringatan akan adanya serangan meraung-raung di Israel. Militer Israel membunyikan sirene di seluruh wilayah selatan dan tengah negara itu selama lebih dari satu jam serta menyerukan masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom.
Militer juga mengatakan sejumlah militan telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perdana menteri akan segera mengadakan pertemuan dengan para kepala keamanan mengenai serangan roket tersebut.
Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Gaza sejak 2007 setelah Hamas mengambil alih kekuasaan. Sejak saat itu, Hamas dan Israel telah terlibat dalam beberapa perang yang menghancurkan.
3. 40 Orang Tewas, Ratusan Luka-luka
Roket-roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10/2023) dan meluncur melintasi langit berulang kali. Seorang wanita berusia 60-an tahun tewas akibat serangan roket di Israel tersebut, kata layanan darurat Magen David Adom.
Layanan medis darurat Magen David Adom (MDA) mengatakan sejauh ini, sedikitnya 40 orang tewas di Israel, baik karena serangan roket maupun karena penembakan yang dilakukan para petempur Hamas di wilayah Israel.
"Sejak pagi hari, tim MDA memberikan perawatan medis kepada ratusan korban, dan menyatakan 40 orang tewas," kata layanan medis darurat Magen David Adom (MDA) dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10).
Sementara Kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi bahwa sedikitnya 779 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Sel-sel kelompok Hamas dari Gaza juga telah menyusup ke sejumlah komunitas di bagian selatan Israel. Serangan Hamas ini dimulai sejak pukul 06.30 hari Sabtu (7/10) waktu setempat.
(kny/jbr)