Saat Warga Korut Harus Jaga Foto Kim Jong Un Dulu Bila Badai Menerpa

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Agu 2023 20:40 WIB
Kim Jong Un (Foto: KCNA/Reuters)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) sedang bersiap menghadapi badai. Pemerintah Korut pun memberi perintah kepada warganya untuk memprioritaskan melindungi foto Pemimpin Korut, Kim Jong Un.

Perintah agar rakyat Korut memprioritaskan menjaga foto propaganda pemimpin mereka, Kim Jong Un dan keluarganya, itu muncul seiring badai tropis yang mendarat di semenanjung Korea pada hari Kamis (10/8/2023) waktu setempat. Dilansir AFP, Jumat (11/8/2023), Badai Tropis Khanun yang telah menghantam Jepang kini memutar menuju semenanjung Korea.

Badai itu diprediksi akan bergerak ke Korea Utara pada Jumat (11/8) pagi waktu setempat setelah menyebarkan hujan lebat di Korea Selatan (Korsel). Bencana alam kerap memiliki dampak yang lebih besar di Korea Utara dibanding negara lain.

Korut sendiri merupakan negara yang terisolasi dan miskin karena infrastrukturnya yang lemah. Sementara, penggundulan hutan membuatnya rentan terhadap banjir.

Saat badai diprediksi akan terjadi, media Pyongyang, Rodong Sinmun, menyebut 'fokus utama' warga Korea Utara ialah 'memastikan keamanan' foto propaganda para pemimpinnya. Warga juga diminta 'memastikan keamanan' patung, mozaik, mural, dan monumen negara lainnya untuk dinasti Kim.

Pyongyang diketahui sangat sensitif dan protektif terhadap citra dinasti Kim yang berkuasa. Foto ayah dan kakek Kim Jong Un ada di mana-mana.

Wajah mereka menghiasi setiap rumah dan kantor di negeri komunis tersebut. Kantor berita resmi Korut, KCNA mengatakan pada hari Kamis bahwa 'semua sektor dan unit' di negara itu 'melakukan kampanye dinamis untuk mengatasi bencana iklim abnormal'.

"Peringatan angin kencang, hujan deras, gelombang pasang dan peringatan laut dikeluarkan," demikian tulis KCNA.

Upaya juga dilakukan oleh para pejabat di sektor pertanian untuk secara proaktif melindungi panen dari topan. Korea Utara secara berkala dilanda kelaparan, dengan ratusan ribu orang meninggal dan pernah diperkirakan mencapai jutaan orang pada pertengahan 1990-an.

Negara itu mengadakan pertemuan partai tingkat tinggi pada bulan Februari lalu untuk secara khusus mengatasi kekurangan pangan dan masalah pertanian. Sementara itu, para pejabat disarankan untuk memastikan hasil ekonomi negara tidak terpengaruh oleh 'bencana alam apa pun', termasuk topan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Kim Jong Un Pecat Jenderal Tinggi Korut, Serukan Persiapan Perang






(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork