Kudeta militer terjadi di Niger yang terletak di kawasan Afrika Barat. Sekelompok tentara mengklaim telah menggulingkan pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum. Hal itu disampaikan militer Niger usai menahan Bazoum di dalam istana kepresidenan di ibu kota Niamey.
Imbas kudeta militer tersebut, massa baik dari pihak pendukung Bazoum maupun pihak pro militer lakukan unjuk rasa hingga situasi sempat memanas. Berikut sederet fakta terkini soal peristiwa kudeta di Niger oleh militer:
1. Pengumuman Kudeta Militer di Niger
Pengumuman kudeta di Niger itu disampaikan militer Niger setelah menahan Presiden Mohamed Bazoum. Militer Niger dalam pengumumannya pada Rabu (26/7/2023) malam waktu setempat juga menyatakan bahwa perbatasan negara itu ditutup dan jam malam diterapkan bagi penduduk negara tersebut.
"Kami, pasukan pertahanan dan keamanan... telah memutuskan untuk mengakhiri rezim yang Anda kenal karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk," ucap Kolonel Mayor Amadou Abdramane yang menyampaikan pidato itu dalam posisi duduk dan diapit oleh sembilan pejabat militer Niger lainnya. Pidato ini disiarkan televisi nasional, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (27/7/2023).
2. Semua Institusi di Niger Ditangguhkan
Dalam pidatonya, Abdramane juga mengumumkan bahwa 'semua institusi' di Niger akan ditangguhkan, semua perbatasan ditutup dan jam malam telah diberlakukan mulai pukul 22.00 waktu setempat hingga pukul 05.00 waktu setempat 'sampai pemberitahuan lebih lanjut'.
Abdramane berupaya meyakinkan 'masyarakat nasional dan internasional sehubungan dengan penghormatan terhadap integritas fisik dan moral dari otoritas yang digulingkan sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia'.
3. Pendukung Bazoum Datangi Kompleks Istana
Beberapa jam usai penahanan Bazoum, seperti dilaporkan reporter AFP di lokasi, para pendukungnya berupaya mendekati kompleks istana kepresidenan, namun dibubarkan oleh anggota Pengawal Kepresidenan yang melepaskan tembakan peringatan.
Satu orang dilaporkan mengalami luka-luka, tapi tidak diketahui secara jelas apakah dia terluka akibat terkena tembakan atau akibat terjatuh saat kerumunan orang berlarian.
4. Paspampres Jadi Dalang Kudeta di Niger
Kudeta militer di Niger diawali pengambilalihan kursi kepresidenan oleh para pengawal kepresidenan atau paspampres, yang dipimpin Jenderal Omar Tchiani pada Rabu (26/7/2023) pagi. Berbagai upaya dilakukan para pemimpin negara kawasan Afrika Barat untuk melakukan mediasi cepat demi mencegah kudeta, namun gagal.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (27/7/2023), Bazoum yang terpilih menjadi Presiden Niger sejak April 2021 lalu, mengambil alih kepemimpinan negara yang dibebani kemiskinan, ketidakstabilan kronis dan diganggu oleh pemberontakan jihadis beberapa tahun terakhir.
Disebutkan juga oleh sumber kepresidenan itu bahwa perundingan telah dilakukan namun berujung kegagalan, karena para Pengawal Kepresidenan itu 'menolak untuk membebaskan' Bazoum.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya
(wia/imk)