Gejolak di Rusia Mereda Usai Tentara Bayaran Gagal Memberontak

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Jun 2023 21:53 WIB
Pasukan Wagner batal serang Rusia (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)
Moskow -

Rusia sempat bergejolak usai tentara bayaran Grup Wagner mulai melancarkan perlawanan terhadap Kremlin. Namun, upaya pemberontakan itu mereda usai Wagner dan pemerintah Rusia membuat kesepakatan.

Dilansir CNBC.com, Grup Wagner yang juga dikenal sebagai PMC Wagner disebut oleh Rusia sebagai 'perusahaan militer swasta'. Wagner disebut sebagai pasukan proksi oleh pejabat-pejabat Amerika Serikat (AS) dan lainnya. Pihak lainnya menyebut Wagner sebagai kelompok tentara bayaran.

Wagner berdiri pada tahun 2014. Tentara bayaran itu didirikan Yevgeny Prigozhin (61) yang sebelumnya dikenal sebagai 'koki Putin' karena melayani acara-acara kenegaraan dengan bisnis kateringnya.

Wagner awalnya disebut digunakan Rusia dalam serangan di Ukraina. Tapi belakangan, pimpinan Wagner, Prigozhin, mengklaim unitnya telah memasuki wilayah Rostov di Rusia selatan. Dia mengklaim pasukannya menembak jatuh sebuah helikopter militer Rusia. Mereka juga mengklaim telah menguasai markas militer Rusia di Rostov. Pasukan Wagner juga mulai melakukan perjalanan menuju Moskow.

"Sebuah helikopter baru saja melepaskan tembakan ke barisan sipil. Helikopter itu telah ditembak jatuh oleh unit PMC Wagner," kata Prigozhin dalam pesan audio baru, seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (24/6/2023).

Prigozhin menuduh Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov memerintahkan serangan terhadap unit-unitnya, padahal mereka bergerak di antara kendaraan-kendaraan sipil. Serangan itu, kata Prigozhin, telah menewaskan sekitar 2 ribu anak buahnya.

Rusia dan Wagner Bikin Kesepakatan

Rusia kemudian menyetujui kesepakatan dengan kelompok Wagner. Rusia mengklaim hal itu dilakukan untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Dilansir AFP, Minggu (25/6), hal itu disampaikan Kremlin pada Sabtu (24/6) waktu setempat. Kesepakatan itu merupakan tujuan tertinggi.

"Menghindari pertumpahan darah, konfrontasi internal, dan bentrokan dengan hasil yang tidak terduga adalah tujuan tertinggi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Dalam keterangannya, Kremlin mengatakan pemberontakan Wagner tidak akan memengaruhi rencana serangan militer Rusia di Ukraina. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat tinggi.

Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan 'keluar dari pertanyaan' bahwa pemberontakan yang dibatalkan Wagner akan berdampak pada kampanye Rusia melawan Kyiv. Moskow juga berterima kasih kepada Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko atas upayanya dalam menengahi krisis tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork