Satria Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran Rusia Usai Terjerat Pinjol-Judol

Satria Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran Rusia Usai Terjerat Pinjol-Judol

Antara - detikNews
Kamis, 24 Jul 2025 14:06 WIB
Satria Arta Kumbara, mantan prajurit marinir yang bergabung dengan tentara Rusia, meminta untuk bisa dikembalikan menjadi warga negara Indonesia. Hal itu ia sampaikan di akun media sosialnya.
Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir yang bergabung dengan tentara Rusia (Istimewa)
Jakarta -

Mantan prajurit Marinir Satria Arta Kumbara yang bergabung dengan tentara Rusia meminta kembali menjadi warga negara Indonesia (WNI). Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI Endi Supardi menyebut Satria menjadi tentara bayaran Rusia karena terlilit utang pinjaman online (pinjol).

"Dia ada pinjam di pinjol, pinjaman di bank ya. Berkaitan dengan bank di BRI dan BNI dengan nilai Rp 750 juta," kata Endi, dilansir Antara, Kamis (24/7/2025).

Endi menduga Satria meminjam uang sebesar itu untuk menutupi gaya hidupnya yang terbilang hedonisme. Karena kesulitan membayar utang, Endi akhirnya mencoba peruntungan dengan bermain judi online (judol).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya," kata Endi.

Endi melanjutkan desakan itu membuat Satria ingin mencari uang dengan cara lain, yakni dengan bergabung menjadi tentara bayaran Rusia.

Endi mengatakan Satria sudah tidak terlihat bertugas sejak 2022 dan akhirnya dipecat oleh TNI 2023. Beberapa tahun kemudian, Endi baru mengetahui Satria sudah bergabung dengan tentara bayaran Rusia dan kini sedang berperang.

Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tidak ingin ikut campur tentang status kewarganegaraan Satria.

Pihaknya menyerahkan hal tersebut ke Kementerian Hukum dan Kementerian Luar Negeri.

Lihat juga Video Permintaan Maaf Satria Eks Marinir yang Ikut Rusia, Mau Jadi WNI Lagi

(rdp/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads