Robert Hanssen, seorang mantan agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang juga mata-mata Rusia, ditemukan tewas di dalam sel penjara dengan keamanan maksimum di Colorado, Amerika Serikat (AS). Hanssen merangkap sebagai mata-mata Rusia saat aktif menjadi agen FBI selama puluhan tahun sebelum ditangkap.
Seperti dilansir ABC News, Selasa (6/6/2023), juru bicara Biro Penjara AS mengungkapkan kepada ABC News bahwa Hanssen ditemukan tewas di dalam sel penjara tempatnya ditahan pada Senin (5/6) pagi, sesaat sebelum pukul 07.00 waktu setempat. Dia meninggal dunia dalam usia 79 tahun.
Hanssen mendekam di penjara Colorado setelah melakukan tindak kejahatan yang paling berbahaya dan mengerikan dalam sejarah AS.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (6/6/2023):
- Rusia Klaim Bunuh 1.500 Tentara Ukraina, Bos Wagner: Fantasi Liar!
Bos tentara bayaran Rusia, Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengecam klaim militer Moskow yang menyebut pasukannya telah memicu banyak korban tewas dari pasukan militer Ukraina yang melancarkan serangan balasan baru-baru ini. Klaim Rusia itu disebut 'fantasi liar' oleh Prigozhin.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/6/2023), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan pasukan Ukraina dan menewaskan total '1.500 prajurit. Moskow juga mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja yang digunakan pasukan Kiev dalam serangannya
Klaim Rusia itu ditanggapi kecaman oleh Prigozhin yang merupakan kepala tentara bayaran Wagner Group, yang menjadi ujung tombak Moskow dalam pertempuran di wilayah Ukraina, terutama di Bakhmut.
"Untuk menghancurkan seribu lima ratus orang, itu pasti sebuah pembantaian, dalam satu hari, lebih dari 150 kilometer, pembantaian yang luar biasa," tulis Prigozhin dalam pernyataannya via Telegram.
- Menlu Rusia: F-16 Bisa Bawa Senjata Nuklir Jika Dikirim ke Ukraina!
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov kembali memperingatkan bahwa memasok Ukraina dengan jet tempur F-16 akan semakin memicu eskalasi konflik lebih lanjut. Lavrov juga mengingatkan bahwa jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) bisa 'mengakomodasi' senjata nuklir jika dikirimkan ke Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/6/2023), peringatan terbaru itu disampaikan Lavrov saat berpidato di pangkalan militer yang ada di Dushanbe, Tajikistan, pada Senin (5/6) waktu setempat.
"Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi F-16 bisa 'mengakomodasi' senjata nuklir," ujar Lavrov dalam pidatonya, menurut transkrip yang dirilis situs Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Jika mereka tidak memahami ini, maka mereka tidak berguna sebagai ahli strategi dan perencana militer," imbuhnya.
- Stasiun Radio Rusia Diretas, Putar Pesan Palsu Putin
Beberapa stasiun radio Rusia telah diretas dan memutar rekaman pidato palsu Presiden Vladimir Putin yang mengumumkan invasi dari pasukan Ukraina dan tindakan darurat di tiga wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.
(ita/ita)