Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, menuai kritikan karena menerbitkan karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang kontroversial. Dalam karikatur yang menjadi sampul Charlie Hebdo, Erdogan digambarkan dalam kondisi telanjang di dalam bak mandi sembari memegang bohlam yang membuatnya tersetrum.
Seperti dilansir Middle East Eye dan Al Jazeera, Jumat (19/5/2023), Charlie Hebdo dalam keterangannya menyebut karikatur Erdogan itu mengambil referensi dari penyanyi Prancis, Claude Francois alias Cloclo, yang tewas tersetrum listrik saat berada di bak mandi tahun 1978 silam.
"Seperti Cloclo, hanya takdir yang akan menyelamatkan kita darinya," demikian bunyi keterangan dalam karikatur Erdogan tersebut.
Karikatur itu dirilis sebagai sampul Charlie Hebdo edisi Rabu (17/5) waktu setempat, atau sekitar tiga hari setelah pilpres Turki digelar pada Minggu (14/5). Erdogan dan capres oposisi Kemal Kilicdaroglu bersaing sengit namun perolehan suara keduanya tidak mencapai 50 persen sehingga pilpres berlanjut ke putaran kedua.
Dirilisnya karikatur Erdogan itu menuai kemarahan Turki, dengan kecaman menghujani Charlie Hebdo. Direktur Komunikasi untuk kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, menyebut karikatur itu 'menjijikkan'.
"Salah satu pusat provokasi, penghinaan dan penistaan agama terbesar di dunia, publikasi buruk Charlie Hebdo, sekali lagi membuktikan betapa menjijikkannya mereka dengan karikatur terbaru soal presiden kita yang tidak manusiawi," sebut Altun dalam pernyataan via Twitter.
"Apapun yang Anda lakukan, Anda tidak bisa mengintimidasi Recep Tayyip Erdogan. Anda tidak bisa memalingkan kami dari jalan kami," tegasnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Momen Erdogan Gunakan Hak Suara di Pilpres Turki 2023':
(nvc/ita)