Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan bantuan militer tambahan senilai US$ 2 miliar (Rp 30,4 triliun) untuk Ukraina yang terus diinvasi Rusia. Washington menegaskan akan terus menyediakan bantuan yang dibutuhkan Kiev untuk bisa mengalahkan Moskow di medan perang.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/2/2023), bantuan militer tambahan itu diumumkan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Kamis (23/2) waktu setempat, atau menjelang peringatan setahun invasi Moskow ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari tahun lalu.
"Kami akan terus melihat apa yang diperlukan, dan memastikan bahwa kami menyediakan apa yang diperlukan agar Ukraina memiliki apa yang dibutuhkan untuk berhasil di medan perang," tegas Sullivan dalam acara town hall CNN, di mana dia mengumumkan bantuan tambahan untuk Kiev itu.
Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Sullivan soal detail bantuan militer tambahan yang akan dikirimkan ke Ukraina itu.
Dalam acara itu, Sullivan juga mengatakan bahwa negara-negara anggota Group of Seven (G7) akan mengumumkan rentetan sanksi terbaru, pada Jumat (24/2) waktu setempat, yang akan mencakup negara-negara yang berusaha memasok kembali produk-produk yang ditolak Rusia karena sanksi terkait Ukraina.
"Anda akan melihat seiring berjalannya waktu, pengikisan kualitas dan kapasitas perekonomian Rusia, bahkan saat Presiden Vladimir Putin banyak menghabiskan uang dalam upaya untuk menopangnya," sebut Sullivan.
Saat ditanya soal permintaan Ukraina agar AS mengirimkan pasokan jet tempur F-16, Sullivan menyatakan bahwa dari sudut pandang Washington 'F-16 bukanlah pertanyaan untuk pertempuran jangka pendek'.
"F-16 merupakan pertanyaan untuk pertahanan jangka panjang Ukraina," tandasnya.
Simak Video 'Joe Biden Disebut Tak Berani ke Ukraina Tanpa Memperingatkan Rusia':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)