Apa Anda pernah menyontek saat ujian di sekolah? Ternyata perilaku menyontek bisa seserius ini di negeri jiran Singapura. Bos bimbingan belajar (bimbel) sampai menjadi buron.
Dilaporkan Strait Times dan dikutip The Star, Senin (30/1/2023), kepala bimbingan belajar di Singapura itu bernama Poh Yuan Nie. Dia diburu Interpol karena membantu kecurangan dalam ujian nasional tahunan.
Poh telah divonis empat tahun penjara dalam kasus itu, namun keberadaannya tidak diketahui secara jelas hingga kini. Dia telah berumur 57 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poh seharusnya diadili bersama sejumlah kaki-tangannya dalam kasus kecurangan ujian level-O tahun 2016. Ujian level O adalah ujian nasional tahunan di sekolahan Singapura.
Kepolisian Singapura menyatakan pada Kamis (26/1) pekan lalu bahwa surat perintah penangkapan untuk Poh telah diterbitkan sejak November 2022 ketika dia tidak hadir di pengadilan untuk memulai masa hukumannya.
Selanjutnya, red notice:
Red notice
Poh telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara, pada September tahun lalu, atas 27 dakwaan kecurangan dalam ujian, yang melibatkan sejumlah kandidat ujian level-O di negara itu.
Pada Desember lalu, jaksa Singapura lantas mengajukan permohonan 'red notice' kepada Interpol dan meminta informasi soal keberadaannya. Laporan BBC menyebut Poh diduga telah melarikan diri dari Singapura.
Red notice merupakan permintaan kepada badan penegak hukum internasional untuk mencari dan menangkap seseorang yang menunggu ekstradisi atau terjerat kasus hukum.
Laporan media lokal, seperti dikutip BBC, menyebut bahwa sindikat yang dipimpin Poh melakukan aksinya selama beberapa hari pada Oktober 2016, ketika ujian masuk perguruan tinggi digelar di Singapura.
(dnu/dnu)