Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia dapat mengubah doktrin militernya dengan memperkenalkan kemungkinan serangan pendahuluan guna melucuti senjata musuh, dengan referensi yang jelas untuk serangan nuklir.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/12/2022), Putin mengatakan hal itu saat merespons pertanyaan dari seorang reporter yang memintanya untuk mengklarifikasi pernyataannya awal pekan ini tentang penggunaan senjata nuklir.
Berbicara kepada wartawan hanya beberapa hari setelah memperingatkan bahwa risiko perang nuklir meningkat tetapi Rusia tidak akan menyerang lebih dulu, Putin mengatakan Moskow sedang mempertimbangkan apakah akan mengadopsi apa yang dia sebut sebagai konsep serangan pendahuluan (pre-emptive) Washington.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (10/12/2022):
- Presiden Peru Diduga dalam Pengaruh Obat saat Pidato Bubarkan Kongres!
Mantan Presiden Peru Pedro Castillo diduga berada di bawah pengaruh obat-obatan saat dirinya berpidato untuk membubarkan Kongres. Dia disebut tidak ingat telah menyampaikan pidato nasional yang menyebabkan kejatuhannya itu.
Dilansir AFP, Sabtu (10/12/2022), hal itu disampaikan oleh mantan kepala staf Castillo, Guido Bellido dalam postingan di Twitter.
Diketahui bahwa Kongres Peru seharusnya bersidang untuk memutuskan pemakzulan Castillo pada hari Rabu (7/12) atas tuduhan korupsi. Namun, pemimpin Peru itu mendahului mereka dengan mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia membubarkan Kongres dan akan memerintah dengan dekrit.
"Ada indikasi bahwa presiden dipaksa membaca pesan pembubaran, dan siapa pun yang menulis teks itu melakukannya untuk memberikan argumen atas pemecatannya," tulis Guido Bellido di Twitter.
- Kemitraan Pertahanan Rusia-Iran Bikin AS Khawatir!
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran atas "kemitraan pertahanan skala penuh" antara Rusia dan Iran. AS menyebut kemitraan itu "berbahaya" bagi Ukraina, tetangga-tetangga Iran, dan dunia.
Negara-negara Barat telah menuduh Iran memasok drone ke Rusia seiring pasukan Rusia menggempur infrastruktur energi Ukraina dalam invasi yang telah berlangsung sejak Februari lalu. Iran telah membantah tuduhan itu.
"Rusia berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/12/2022).
Moskow "menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya - yang mengubah hubungan mereka menjadi kemitraan pertahanan skala penuh," katanya.
- Putin: Pada Akhirnya Kesepakatan Harus Dicapai untuk Akhiri Perang!
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pada akhirnya kesepakatan perlu dicapai untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina. Hal ini disampaikannya pada Jumat (9/12), sembilan bulan setelah Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina.
(ita/ita)