Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama dengan 'semangat Ukraina' terpilih menjadi TIME Person of the Year tahun 2022, atas perlawanan dalam menghadapi invasi Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Moskow hanya akan menggunakan senjata nuklir untuk merespons serangan musuh.
Pemimpin redaksi majalah Time Edward Felsenthal menyebut serangan informasi yang dilancarkan Zelensky mengubah sistem cuaca geopolitik dan memicu gelombang aksi yang melanda dunia. Felsenthal menilai Zelensky telah menempa dunia dengan cara yang belum pernah ada selama bertahun-tahun.
Sementara Putin dalam pernyataan terbaru memperingatkan konflik Ukraina masih akan panjang. Namun menegaskan Rusia tidak akan menjadi yang pertama mengerahkan senjata nuklir dalam perang Ukraina
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (8/12/2022):
- Zelensky Terpilih Jadi TIME Person of the Year 2022
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama dengan 'semangat Ukraina' terpilih menjadi TIME Person of the Year untuk tahun 2022. Gelar itu diraih Zelensky atas perlawanan yang ditunjukkan Ukraina yang dipimpinnya dalam menghadapi invasi militer Rusia.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/12/2022), pemimpin redaksi majalah Time Edward Felsenthal menyebut keputusan Zelensky untuk tetap berada di Kiev dan mempertahankan negaranya jelas 'menentukan'. Dia menyebutnya sebagai keputusan 'yang paling jelas dalam ingatan'.
Sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu, Zelensky telah memberikan rentetan pidato setiap harinya, tidak hanya kepada warga Ukraina, tapi juga kepada seluruh warga dan pemerintahan berbagai negara di seluruh dunia.
- Dramatis! Presiden Peru Dimakzulkan Lalu Ditangkap Usai Coba Bubarkan Kongres
Presiden Peru Pedro Castillo dilengserkan oleh parlemen dalam pemakzulan yang disetujui mayoritas anggota parlemen pada Rabu (7/12) waktu setempat. Tak lama usai dimakzulkan, Castillo ditangkap pihak berwenang atas tuduhan pemberontakan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/12/2022), lengsernya Castillo dari kursi Presiden Peru itu diwarnai drama sepanjang Rabu (7/12) waktu setempat, yang berawal dari upaya pemakzulan ketiga terhadap Castillo sejak dia secara tidak diduga memenangkan pemilu sekitar 18 bulan lalu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, Castillo yang mantan guru sekolah di pedesaan itu mengumumkan pembubaran Kongres yang didominasi oposisi, memberlakukan jam malam dan menyatakan akan memerintah dengan dekrit
Kritikan menghujani Castillo setelah dia menyampaikan pidato itu. Para anggota parlemen Peru kemudian menggelar pertemuan lebih awal dari jadwal untuk membahas mosi pemakzulan Castillo dan secara cepat menyetujuinya, dengan 101 suara mendukung dari total 130 anggota parlemen.
(nvc/nvc)