Amerika Serikat (AS) melontarkan serangan verbal terhadap China dan Rusia dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), usai Korea Utara (Korut) meluncurkan rentetan rudal pekan ini. Washington DC menyalahkan Beijing dan Moskow yang disebut 'memampukan' Pyongyang melakukan hal itu.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/11/2022), Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam forum PBB pada Jumat (4/11) mengecam -- tanpa menyebut nama negara -- China dan Rusia, yang pada Mei lalu memveto upaya pimpinan AS untuk memperketat sanksi-sanksi Korut merespons peluncuran sebelumnya.
Thomas-Greenfield menyebut Korut 'telah menikmati perlindungan menyeluruh dari dua anggota dewan ini' -- merujuk pada China dan Rusia sebagai negara anggota Dewan Keamanan PBB.
"Anggota-anggota ini telah berusaha sangat keras untuk membenarkan pelanggaran berulang DPRK dan pada gilirannya mereka telah memampukan DPRK dan mengolok-olok dewan ini," sebut Thomas-Greenfield, menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Lebih lanjut, dia menyerukan 'persatuan' dalam menegakkan sanksi-sanksi.
Rentetan peluncuran rudal Korut itu dilakukan saat AS dan Korsel tengah menggelar latihan udara gabungan besar-besaran, yang dikecam Pyongyang sebagai 'agresif dan provokatif'.
Dalam komentarnya, Thomas-Greenfield menolak kritikan terhadap latihan militer gabungan itu sebagai 'propaganda DPRK'. Dia menegaskan latihan gabungan itu 'tidak memberikan ancaman' kepada negara-negara lainnya, dan menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden terbuka untuk dialog.
Simak juga 'Rudal Balistik Korut Mendarat Dekat Pantai Korsel, Semenanjung Korea Memanas':
(nvc/idh)