Malaysia akan menggelar pemilihan umum (pemilu) nasional pada 19 November mendatang, setelah pemimpin negeri jiran itu menyerukan pemilu dipercepat untuk memulihkan stabilitas politik.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob membubarkan parlemen awal bulan ini, dan menyerukan penyelenggaraan pemilu setahun lebih cepat dari jadwal untuk menopang mayoritas tipisnya di parlemen yang beranggotakan 222 orang.
"Tanggal pemilihan adalah 19 November," kata ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Ghani Salleh pada konferensi pers, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/10/2022).
Pengumuman pencalonan para kandidat akan dilakukan pada 5 November, dengan mantan perdana menteri Mahathir Mohamad yang berusia 97 tahun, termasuk di antara mereka yang diperkirakan akan mencalonkan diri.
UMNO pimpinan Ismail, partai dominan dalam koalisi Barisan Nasional yang berkuasa, akan bertarung langsung dalam pemilihan dengan saingannya, aliansi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi veteran Anwar Ibrahim.
Kandidat-kandidat lainnya termasuk sejumlah partai berbasis Melayu, termasuk Pejuang yang dipimpin oleh Mahathir, yang telah mengatakan dia tersedia untuk menjadi perdana menteri untuk ketiga kalinya.
Ismail adalah perdana menteri ketiga yang dimiliki Malaysia dalam empat tahun, menggarisbawahi ketidakstabilan politik yang terjadi setelah pemilihan umum terakhir pada 2018.
Simak juga 'Antara Aku dan Mereka di Tanah Batas':
(ita/ita)