Momen tidak biasa terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah konferensi di Washington DC, pekan ini. Biden sempat mengira seorang politikus Partai Republik, yang juga anggota parlemen AS, yang sudah meninggal dalam kecelakaan pada Agustus lalu, hadir di antara penonton.
Biden bahkan sempat mencari-cari dengan memanggil nama anggota parlemen AS yang sudah meninggal itu di tengah-tengah pidatonya. Demikian seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (30/9/2022).
Momen ini terjadi saat Biden menghadiri sebuah konferensi yang membahas pangan dan kelaparan pada Kamis (29/9) waktu setempat. Anggota parlemen AS bernama Jackie Walorski yang disebut-sebut Biden dalam pidatonya, diketahui merupakan salah satu pencetus konferensi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (30/9/2022):
- Panas! Putin Akui Kemerdekaan Zaporizhzhia-Kherson di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina, Zaporizhzhia dan Kherson, yang baru saja menggelar referendum untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Pengakuan kemerdekaan ini disampaikan Putin menjelang peresmian aneksasi empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.
Seperti dilansir AFP, Jumat (30/9/2022), Putin menyampaikan pengakuan kemerdekaan untuk Zaporizhzhia dan Kherson, yang terletak di wilayah Ukraina bagian selatan itu, dalam dekrit kepresidenan yang dirilis pada Kamis (29/9) tengah malam waktu setempat.
"Saya memerintahkan pengakuan kedaulatan negara dan kemerdekaan (untuk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson)," ucap Putin dalam dekrit tersebut.
Pengakuan kemerdekaan untuk dua wilayah Ukraina itu dilakukan saat Rusia bersiap meresmikan aneksasi atau pencaplokan empat wilayah Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- dalam seremoni yang digelar di Kremlin pada Jumat (30/9) sore waktu setempat.
- Rudal Rusia Hantam Konvoi Kemanusiaan di Ukraina, 23 Orang Tewas
Rudal-rudal Rusia dilaporkan telah menghantam konvoi kemanusiaan di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan. Sedikitnya 23 warga sipil tewas dalam serangan itu.
Dilansir Daily Mail, Jumat (30/9/2022), rudal-rudal menghantam antrean mobil yang melaju keluar dari kota Zaporizhzhia yang diduduki Ukraina ke wilayah terdekat yang diduduki Rusia pada Jumat dini hari waktu setempat.
Oleksandr Starukh, Gubernur Zaporizhzhia, mengatakan setidaknya 28 orang juga terluka dalam serangan itu, dan semua korban adalah warga sipil.
"Hingga kini kami mengetahui sekitar 23 orang tewas dan 28 terluka. Semuanya warga sipil, penduduk setempat," tulis Starukh di Telegram.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di mana dia akan mengumumkan wilayah Zaporizhzhia - bersama dengan Donetsk, Luhansk dan Kherson - dianeksasi ke Rusia dengan dalih untuk melindungi mereka.
- Kata Warga Rusia Tak Mau Dikirim ke Ukraina: Saya Tak Ingin Bunuh Orang!
Warga Rusia ramai-ramai kabur ke luar negeri sejak Presiden Vladimir Putin mengeluarkan perintah mobilisasi untuk perang di Ukraina. Seorang pemuda Rusia mengatakan dia punya alasan gambang mengapa dia pergi dari negaranya. "Saya tidak ingin membunuh orang," cetusnya.