Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina, Zaporizhzhia dan Kherson, yang baru saja menggelar referendum untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Pengakuan kemerdekaan ini disampaikan Putin menjelang peresmian aneksasi empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.
Seperti dilansir AFP, Jumat (30/9/2022), Putin menyampaikan pengakuan kemerdekaan untuk Zaporizhzhia dan Kherson, yang terletak di wilayah Ukraina bagian selatan itu, dalam dekrit kepresidenan yang dirilis pada Kamis (29/9) tengah malam waktu setempat.
"Saya memerintahkan pengakuan kedaulatan negara dan kemerdekaan (untuk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson)," ucap Putin dalam dekrit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengakuan kemerdekaan untuk dua wilayah Ukraina itu dilakukan saat Rusia bersiap meresmikan aneksasi atau pencaplokan empat wilayah Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- dalam seremoni yang digelar di Kremlin pada Jumat (30/9) sore waktu setempat.
Diketahui bahwa Putin telah mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk sesaat sebelum melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pengumuman pada Kamis (29/9) kemarin menyebut Putin akan memimpin seremoni peresmian aneksasi dan akan menyampaikan pidato.
Dalam pernyataannya, Peskov menyatakan aneksasi akan diatur dalam perjanjian antara Rusia 'dengan keempat wilayah yang menggelar referendum dan mengajukan permintaan kepada pihak Rusia'. Perjanjian itu akan ditandatangani oleh Putin, kemudian diratifikasi oleh parlemen Rusia yang dikuasai sekutu Putin.
Simak Video 'Biden: AS Tak Akan Pernah Akui Klaim Rusia Atas Wilayah Ukraina':
Wilayah-wilayah Ukraina itu kemudian akan dianggap sebagai bagian dari Rusia dan payung nuklir akan meluas hingga ke sana. Putin sebelumnya mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melindungi wilayah Rusia dari serangan.
Aneksasi Rusia terhadap empat wilayah Ukraina itu didahului oleh referendum yang menuai kecaman otoritas Ukraina dan Barat. Para pejabat pro-Rusia di wilayah-wilayah itu sebelumnya mengklaim hasil referendum menunjukkan dukungan luar biasa untuk Rusia. Namun Barat menyebut referendum itu ilegal dan tidak sah.
Dalam tanggapannya pada Kamis (29/9) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan 'Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia atas wilayah kedaulatan Ukraina'.