Kepolisian Singapura menangkap salah satu penumpang pesawat maskapai Singapore Airlines setelah dia menyerang awak kabin dan mengklaim membawa bom di tasnya. Saat ancaman bom dilontarkan di tengah penerbangan, sejumlah jet tempur Singapura dikerahkan untuk mengawal pesawat itu.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (28/9/2022), kepolisian setempat mendapatkan laporan pada Rabu (28/9) dini hari, sekitar pukul 02.04 waktu setempat, soal ancaman bom di dalam pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ33, yang mengudara dari San Francisco menuju Singapura.
Pesawat itu, sebut Kepolisian Singapura, berhasil mendarat dengan selama di Bandara Changi sekitar pukul 05.50 waktu setempat. Disebutkan juga bahwa pesawat itu mendarat dengan pengawalan sejumlah jet tempur Angkatan Udara Republik Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (28/9/2022):
- Sudah 194.000 Warga Rusia Kabur karena Tak Mau Dikirim ke Ukraina
Aliran warga Rusia yang menghindari mobilisasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin pekan lalu, terus mengalir ke sejumlah negara tetangga Moskow. Lebih dari 194.000 warga Rusia dilaporkan telah melarikan diri ke sedikitnya tiga negara tetangga.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (28/9/2022), Georgia, Kazakhstan dan Finlandia menjadi tujuan favorit kebanyakan warga Rusia yang kabur dari negaranya dalam sepekan terakhir. Kebanyakan dari mereka memilih kabur dengan mobil atau sepeda, namun ada juga yang berjalan kaki hingga ke perlintasan perbatasan.
Banyak pria Rusia yang kabur itu membawa serta keluarga mereka atau hanya sendirian saja.
Eksodus massal warga Rusia dimulai sejak 21 September lalu, usai Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial guna membantu operasi militer di Ukraina. Awalnya, warga Rusia ramai-ramai memburu tiket pesawat, yang harganya melonjak dengan hanya sedikit maskapai yang terbang keluar Rusia.
- Warga Rusia Ramai-ramai Kabur: Untuk Apa Kami Pergi ke Ukraina?
Mongolia termasuk di antara negara-negara yang dituju warga Rusia yang melarikan diri untuk menghindari wajib militer ke Ukraina. Sejauh ini, ribuan warga Rusia telah kabur ke Mongolia melintasi perbatasan utara.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu (28/9/2022), untuk masuk ke Mongolia, warga Rusia terpaksa mengantri berjam-jam di perbatasan di Kyakhta di provinsi Buryatia. Namun, mereka mengatakan tidak punya banyak pilihan setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan "mobilisasi parsial" sebanyak 300.000 tentara yang bertujuan untuk memukul mundur serangan balasan di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
"Negara saya telah memulai mobilisasi parsial dan saya pikir itu berdampak negatif pada masyarakat," kata seorang warga Rusia yang tak mau disebutkan namanya. "Kami menunggu sangat lama di sisi perbatasan Rusia - sekitar 16 jam," ujarnya.
Warga Rusia lainnya yang baru tiba di Mongolia, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Aleksey, mengatakan dia menyeberang ke Mongolia akhir pekan lalu, meninggalkan istri dan tiga anaknya. Dia tiba di perbatasan larut malam dengan bus wisata yang penuh dengan para pemuda Rusia lainnya.
- India Larang Kelompok PFI, Ratusan Anggotanya Ditangkap
Otoritas India pada hari Rabu (28/9) menyatakan kelompok Front Populer India atau Popular Front of India (PFI) dan afiliasinya sebagai "asosiasi yang melanggar hukum", dan melarangnya selama lima tahun.
Ini terjadi setelah pihak berwenang menangkap lebih dari 200 anggota kelompok Islamis itu dalam operasi penangkapan pada Selasa (27/9). Mereka dituduh mengobarkan kekerasan sektarian dan kegiatan subversif. Demikian menurut polisi India dan media lokal, seperti dilansir dari kantor berita Reuters dan AFP, Rabu (28/9/2022).
Otoritas India telah lama mengklaim bahwa PFI memiliki hubungan dekat dengan Gerakan Mahasiswa Islam India, sebuah kelompok militan yang dilarang dua dekade lalu.
Mereka dituduh melakukan aktivitas radikal dan memiliki hubungan dengan ISIS -- tuduhan yang dibantah oleh organisasi tersebut.
- Penumpang Singapore Airlines Ngaku Bawa Bom, Jet Tempur Dikerahkan!
Kepolisian Singapura menangkap salah satu penumpang pesawat maskapai Singapore Airlines setelah dia menyerang awak kabin dan mengklaim membawa bom di tasnya. Saat ancaman bom dilontarkan di tengah penerbangan, sejumlah jet tempur Singapura dikerahkan untuk mengawal pesawat itu.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (28/9/2022), kepolisian setempat mendapatkan laporan pada Rabu (28/9) dini hari, sekitar pukul 02.04 waktu setempat, soal ancaman bom di dalam pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ33, yang mengudara dari San Francisco menuju Singapura.
Pesawat itu, sebut Kepolisian Singapura, berhasil mendarat dengan selama di Bandara Changi sekitar pukul 05.50 waktu setempat. Disebutkan juga bahwa pesawat itu mendarat dengan pengawalan sejumlah jet tempur Angkatan Udara Republik Singapura.
- Xi Jinping Akhirnya Muncul ke Publik di Tengah Rumor Kudeta
Presiden China Xi Jinping akhirnya muncul di depan publik setelah beberapa hari 'menghilang' di tengah rumor kudeta politik. Xi terlihat mengunjungi sebuah pameran di Beijing dalam tayangan televisi pemerintah China yang disiarkan pada Selasa (27/9) waktu setempat.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (28/9/2022), Xi terlihat tengah mengunjungi sebuah pameran dengan tema 'Menempa Menuju Era Baru' yang digelar di Beijing Exhibitian Hall dalam tayangan televisi pemerintah China pada Selasa (27/9) waktu setempat.
Tampak Perdana Menteri (PM) Li Keqiang dan beberapa jajaran pejabat tinggi China mendampingi Xi dalam momen tersebut. Xi sendiri tampak melihat-lihat beberapa benda yang dipamerkan dan sempat mengomentari kemajuan ekonomi China dalam satu dekade terakhir.
Kunjungan itu menjadi penampilan pertama Xi di televisi pemerintah China semenjak dia kembali dari pertemuan puncak di Uzbekistan akhir pekan lalu.