Otoritas Arab Saudi dikabarkan akan mengizinkan penjualan dan konsumsi minuman beralkohol di salah satu wilayahnya mulai tahun depan. Sebuah bar premium yang akan menyajikan wine, cocktail dan champagne direncanakan akan dibangun di kota Neom yang ada di tepi Laut Merah.
Informasi itu dilaporkan oleh media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) yang mendasarkan laporannya pada dokumen-dokumen yang dilihat wartawannya. Demikian seperti dilansir Middle East Eye, Senin (19/9/2022).
Neom yang merupakan megacity senilai US$ 500 miliar, menurut laporan WSJ, berencana menyajikan minuman beralkohol di sebuah resort tepi pantai yang akan dibuka tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen-dokumen yang dilihat WSJ mengungkapkan bahwa sebuah premium bar wine, juga sebuah cocktail bar dan sebuah bar lainnya yang menyajikan 'champagne dan makanan penutup' akan menjadi bagian dari proyek pulau Laut Merah bernama Sindalah, yang dijadwalkan akan dibuka tahun 2023 mendatang.
Disebutkan juga bahwa akan ada toko wine retail yang akan dibuka dengan 'etalase dinding vertikal yang mencolok'.
Konsumsi, impor, produksi dan penjualan minuman beralkohol dilarang sepenuhnya di Saudi, dengan pelanggarannya bisa dihukum denda, dihukum penjara dengan waktu lama, dan dihukum cambuk.
Gambar-gambar yang ada di dalam dokumen soal proyek pulau resort tepi pantai Sindalah, yang dilihat WSJ, menunjukkan cocktail dituangkan di depan apa yang tampak seperti botol vodka, whiskey dan wine.
Gambar lainnya dalam dokumen yang sama menampilkan sejumlah wanita mengenakan bikini dan beberapa pria bertelanjang dada di yacht dan kolam renang.
"(Sindalah) Akan menjadikan Laut Merah sebagai tujuan baru untuk superyacht dan menarik sejumlah orang paling makmur dan berpengaruh di dunia," demikian disebutkan dalam dokumen yang dilihat WSJ itu.
Pada Mei lalu, Saudi membantah laporan yang menyebut Neom akan memiliki status khusus, mirip seperti 'negara di dalam negara', di mana konsumsi minuman beralkohol akan diizinkan.
Mantan kepala pariwisata di Neom, Andrew McEvoy, sebelumnya menyatakan diizinkannya minuman beralkohol bukannya 'tidak dipertimbangkan'.
Otoritas Saudi mengonfirmasi warga Neom akan tunduk pada kedaulatan Kerajaan Saudi, tapi akan memiliki legislasi ekonomi tersendiri.
Neom yang merupakan megacity baru Saudi, yang diklaim akan berukuran 33 kali lebih besar dari New York City, direncanakan akan mencakup kota sepanjang 170 kilometer, kota delapan sisi yang mengapung di atas air, dan sebuah ski resort dengan desa vertikal.
Simak juga video 'Kebijakan Saudi soal Nonmuslim Dilarang Masuk Makkah-Madinah':