Amerika Serikat (AS) semakin dekat dengan kemitraan energi penting dengan Arab Saudi, yang dapat membuka jalan bagi pengembangan nuklir komersial di kerajaan tersebut. Menteri Energi AS Chris Wright menyebut kesepakatan nuklir dapat dicapai hanya dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Al Arabiya News menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke Saudi bulan depan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (14/4/2025), Wright mengonfirmasi bahwa AS sedang bersiap untuk menandatangani perjanjian kerja sama energi yang luas dalam beberapa pekan ke depan.
Kesepakatan khusus soal nuklir, sebut Wright, kemungkinan akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir dalam jangka pendek, kami akan menandatangani perjanjian yang lebih luas tentang kerja sama di seluruh bidang energi, dalam kemitraan, dalam investasi, dalam investigasi. Nuklir tentu saja menjadi salah satu bidang itu," kata Wright dalam wawancara eksklusif pada Minggu (13/4) waktu setempat.
"Untuk mendapatkan perjanjian khusus untuk bermitra dalam pengembangan nuklir komersial di Arab Saudi, hal itu akan memakan waktu sedikit lebih lama, itu akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu, tetapi Anda akan mewujudkannya. Saya pikir itu dimungkinkan," ucapnya.
Kesepakatan semacam itu akan bergantung pada penandatanganan apa yang disebut sebagai "Perjanjian 123" oleh Arab Saudi dengan AS -- prasyarat untuk setiap kerja sama nuklir AS di bawah Undang-undang Energi Atom.
Perjanjian ini mengikat secara hukum dan dirancang untuk memastikan bahwa kerja sama nuklir sipil tidak berkontribusi pada proliferasi senjata.
"Iya, tentu saja," kata Wright ketika ditanya apakah "Perjanjian 123" akan diperlukan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.