Sekretaris Angkatan Udara Amerika Serikat Frank Kendall mengatakan bahwa tindakan China di sekitar Taiwan meningkatkan tingkat risiko. Dia pun berharap perilaku China kembali ke norma yang telah ditetapkan sebelumnya.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah mengadakan latihan militer bulan ini untuk menunjukkan kemarahannya akan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei, menyalahkan Washington atas ketegangan itu.
"Kita hidup di waktu yang berbahaya," kata Kendall, berbicara kepada wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (20/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada latihan China di sekitar Taiwan, yang termasuk menembakkan rudal ke pulau itu dan berulang kali melintasi garis median Selat Taiwan, yang biasanya merupakan pembatas tidak resmi, Kendall mengatakan Beijing sangat provokatif.
"Aktivitas militer yang dilakukan China selama kunjungan Ketua DPR meningkatkan tingkat risiko dan mereka melanggar sejumlah norma, melewati batas adalah salah satunya, menembak ke zona ekonomi eksklusif Jepang adalah hal lainnya, dan menembaki Taiwan sendiri adalah hal lainnya," ujar Kendall.
Jepang sebelumnya telah mengatakan lima rudal yang ditembakkan China mendarat di zona ekonominya.
"Ini bukan tindakan yang dirancang untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan, mereka sangat provokatif dan meningkatkan tingkat risiko," cetus Kendall.
Dia menyebut China telah bereaksi berlebihan terhadap perjalanan Pelosi ke Taiwan.
Simak Video: Adu Tangguh Tank Tempur di International Army Games, China Sementara Unggul
"Saya berharap perilaku mereka kembali ke norma yang telah ditetapkan sebelumnya," katanya.
Pemerintah China telah mengatakan Taiwan adalah masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Amerika Serikat, dan memiliki hak untuk memastikan keamanannya dan mempertahankan integritas teritorialnya.
Presiden China Xi Jinping telah mencanangkan program modernisasi militer, termasuk mengembangkan pesawat tempur siluman dan kapal induk, yang mengkhawatirkan banyak tetangganya dan Amerika Serikat.
"Saya khawatir, saya pikir jelas untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat prihatin, tentang program modernisasi China, dan kami juga prihatin dengan perilakunya di kawasan itu," kata Kendall.