Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menuding Amerika Serikat (AS) memprovokasi peperangan di Taiwan. Mahathir memang dikenal sebagai tokoh yang sering mengkritik Barat.
Dilansir The Associated Press (AP), Jumat (19/8/2022), Mahathir memperingatkan AS yang memusuhi China lewat lawatan Ketua DPR AS Nancy Pelosi awal bulan lalu.
"China memperbolehkan Taiwan tetap seperti dirinya. Tidak ada masalah. Mereka tidak menginvasi. Jika mereka ingin menginvasi, mereka bakal sudah menginvasi. Mereka tidak melakukannya. Tapi Amerika memprovokasi (mereka) supaya ada perang, supaya China bikin kesalahan untuk mencoba menduduki Taiwan," kata Mahathir, pria 97 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian bakal ada alasan... untuk AS supaya bisa membantu Taiwan, bahkan perang melawan China dan menjual banyak senjata ke Taiwan," imbuhnya.
Menyusul kunjunga Pelosi ke Taiwan, China melancarkan latihan militer di dekat Pulau Taiwan. Beijing memperingatkan Washington agar tidak mendorong Taiwan membuat kemerdekaan permanen secara de facto. Bila itu terjadi, China bakal berperang.
Selain itu, Mahathir juga bicara mengenai politik dalam negerinya. Partai penguasa, United Malay National Organization (UMNO) bersiap memenangkan pemilu. Dia percaya pemilih di Malaysia bakal kembali memilih UMNO karena tertarik dengan tawaran duit dan insentif.
(dnu/lir)