Rumor yang menyebut eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur dari negaranya, saat Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, dengan membawa uang tunai sebesar US$ 169 juta (Rp 2,4 triliun) dipastikan salah. Bukti-bukti menunjukkan uang yang dibawa Ghani lebih mendekati US$ 500.000 (Rp 7,2 miliar).
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/6/2022), hal tersebut diungkapkan dalam laporan lembaga pengawas pemerintah Amerika Serikat (AS), Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), yang akan dirilis Selasa (7/6) waktu setempat.
Namun disebutkan juga bahwa laporan SIGAR itu merupakan dokumen sementara, karena mereka masih menunggu jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang dikirimkan kepada Ghani yang kini mengasingkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (7/6/2022):
- Kuwait Tarik Produk India Gegara Penghinaan Nabi Muhammad
Supermarket di Kuwait menarik produk-produk India dari rak-rak mereka saat kemarahan memuncak di kawasan Timur Tengah, usai juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India dan menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi melontarkan komentar menghina Nabi Muhammad SAW.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/6/2022), para pekerja di toko Al-Ardiya Co-Operative Society yang ada di Kuwait menumpuk teh-teh India dan produk-produk India lainnya ke dalam troli sebagai bentuk protes terhadap komentar kontroversial yang dikecam sebagai 'Islamofobia'.
Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Qatar, hingga Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Mesir, telah mengecam komentar kontroversial yang dilontarkan juru bicara BJP, Nupur Sharma, dalam perdebatan di televisi lokal India pekan lalu. BJP telah menonaktifkan Sharma sebagai buntut dari komentarnya itu.
- Tragis! Anak 2 Tahun Tak Sengaja Tembak Mati Ayahnya
Tragis! Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun secara tidak sengaja menembak mati ayahnya di Florida, Amerika Serikat setelah orang tuanya membiarkan pistol tergeletak tanpa pengawasan.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (7/6/2022), ketika petugas polisi tiba di rumah korban di dekat Orlando, Florida pada 26 Mei, mereka menemukan ibu anak itu, Marie Ayala, sedang memberikan bantuan pernapasan kepada suaminya, Reggie Mabry.
Para polisi awalnya meyakini bahwa pria berusia 26 tahun, yang meninggal tak lama kemudian di rumah sakit, telah menembak dirinya sendiri. Namun, anak tertua dari tiga anak pasangan itu kemudian mengatakan kepada penyelidik bahwa pelatuk pistol ditarik oleh adiknya yang berusia dua tahun. Demikian disampaikan Sheriff Orange County, John Mina pada konferensi pers pada Senin (6/6) waktu setempat.
- Dikirimi Roket Canggih, Presiden Ukraina Berterima Kasih ke PM Inggris
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih karena pemerintah Inggris telah menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk berperang dengan Rusia.
Lihat juga video 'Presiden Afghanistan Ungkap Alasan Kabur ke Luar Negeri':
Dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (7/6/2022), secara khusus, pemimpin Ukraina itu berterima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson untuk pemahaman "penuh" akan kebutuhan senjata tersebut.
"Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson atas pemahaman penuh soal tuntutan kami dan kesiapan untuk menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melindungi kehidupan rakyat kami," kata Zelensky dalam pidato video pada Senin (6/6) malam waktu setempat.
- Kesal Dengarkan Tuduhan Eropa, Dubes Rusia Walkout dari Rapat DK PBB
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vassily Nebenzia melakukan walkout dari rapat Dewan Keamanan (DK) PBB pada awal pekan ini. Aksi walkout ini dilakukan Nebenzia saat Presiden Dewan Eropa Charles Michel menuduh Rusia memicu krisis pangan global dengan invasinya ke Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (7/6/2022), Michel di hadapan 15 negara anggota DK PBB, pada Senin (6/6) waktu setempat, juga menuduh tentara Rusia melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Ukraina.
Dia secara spesifik mengutip laporan soal adanya tindak kekerasan seksual -- yang menjadi fokus rapat DK PBB tersebut -- dan menggambarkannya sebagai 'taktik penyiksaan, teror dan penindasan'.
Saat berbicara sebelumnya dalam rapat yang sama, Nebenzia 'dengan tegas membantah' setiap tuduhan kekerasan seksual oleh tentara Rusia dan mengecamnya sebagai 'kebohongan'.
- Bukan Rp 2 T, Segini Uang yang Dibawa Kabur Eks Presiden Afghanistan
Rumor yang menyebut eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur dari negaranya, saat Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, dengan membawa uang tunai sebesar US$ 169 juta (Rp 2,4 triliun) dipastikan salah. Bukti-bukti menunjukkan uang yang dibawa Ghani lebih mendekati US$ 500.000 (Rp 7,2 miliar).
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/6/2022), hal tersebut diungkapkan dalam laporan lembaga pengawas pemerintah Amerika Serikat (AS), Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), yang akan dirilis Selasa (7/6) waktu setempat.
Namun disebutkan juga bahwa laporan SIGAR itu merupakan dokumen sementara, karena mereka masih menunggu jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang dikirimkan kepada Ghani yang kini mengasingkan diri.
Pertama dilaporkan oleh Politico, laporan SIGAR itu didasarkan atas wawancara dengan sejumlah saksi dan para pejabat yang ada dalam konvoi helikopter bersama Ghani saat dia terburu-buru memutuskan pergi meninggalkan Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu.