Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit terbaru yang memberlakukan pembatasan visa untuk warga dari negara-negara yang dianggap 'tidak bersahabat' oleh Moskow. Pembatasan visa ini menjadi langkah balasan Rusia atas sanksi-sanksi negara Barat terkait operasi militernya di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (5/4/2022), dekrit itu mulai berlaku pada Senin (5/4) waktu setempat usai ditandatangani oleh Putin.
Isi dekrit itu antara lain menangguhkan penerbitan visa Rusia yang disederhanakan yang sebelumnya berlaku untuk beberapa negara Uni Eropa, seperti Norwegia, Swiss, Denmark dan Islandia.
Dekrit itu juga memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia dan kementerian lainnya untuk menerapkan pembatasan masuk pribadi terhadap 'warga negara asing dan orang-orang yang tanpa kewarganegaraan yang melakukan tindakan tak bersahabat terhadap Rusia, warganya maupun entitas legalnya'.
Lantas, negara-negara mana saja yang dianggap tidak bersahabat oleh Rusia?
Bulan lalu, pemerintah Rusia diketahui merilis daftar negara-negara tak bersahabat, yang di antaranya mencakup Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, juga 27 negara anggota Uni Eropa, serta Ukraina.
Daftar lengkap negara-negara tak bersahabat itu, seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS News Agency, terdiri atas: Australia, Albania, Andorra, Inggris, termasuk Jersey, Anguilla, British Virgin Islands, Gibraltar, negara-negara anggota Uni Eropa, Islandia, Kanada, Liechtenstein, Mikronesia, Monaco, Selandia Baru, Norwegia, Republik Korea (Korea Selatan), San Marino, Makedonia Utara, Singapura, Amerika Serikat, Taiwan, Ukraina, Montenegro, Swiss, Jepang.
Simak Video: Mayat-mayat Berserakan Juga Ditemukan di Mariupol
(nvc/ita)