Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, setelah Moskow melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina.
Rentetan rudal dan drone Rusia menghujani berbagai wilayah Ukraina pada Minggu (7/9) dini hari, hingga menewaskan sedikitnya empat orang dan memicu kebakaran pada kantor-kantor pemerintahan di ibu kota Kyiv.
Trump, seperti dilansir AFP, Senin (8/9/2025), mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya "tidak senang dengan seluruh situasi tersebut". Dia mengatakan dirinya siap untuk menjatuhkan rentetan sanksi baru terhadap Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengharapkan respons "keras" dari AS.
"Penting untuk adanya respons yang luas dari mitra-mitra terhadap serangan hari ini," ucap Zelensky dalam pidatonya pada Minggu (7/9) malam. Dia menyebut Putin sedang "menguji dunia".
"Kami mengharapkan respons yang kuat dari Amerika. Itulah yang dibutuhkan," tegas Zelensky
Rusia semakin mengintensifkan serangannya terhadap Ukraina sejak pertemuan antara Trump dan Presiden Vladimir Putin, yang digelar di Alaska pada 15 Agustus lalu, gagal mencapai terobosan dalam gencatan senjata.
Setelah serangan terhadap Kyiv pada Minggu (7/9), api tampak berkobar dari atap kompleks pemerintahan yang luas dan menampung kabinet menteri Ukraina di jantung ibu kota negara tersebut. Ini merupakan pertama kalinya kompleks tersebut terdampak serangan selama perang berkecamuk tiga setengah tahun terakhir.
Rentetan serangan drone juga merusak beberapa gedung bertingkat di Kyiv.
Rusia membantah telah menargetkan warga sipil di Ukraina. Otoritas Moskow mengklaim pasukan telah menyerang sebuah pabrik dan pusat logistik di Kyiv. Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan "tidak ada serangan yang dilancarkan terhadap target lain di dalam perbatasan Kyiv".
Data yang dilaporkan Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia telah meluncurkan sedikitnya 810 drone dan 13 rudal ke wilayah Ukraina antara Sabtu (6/9) tengah malam hingga Minggu (7/9) dini hari.
Perdana Menteri (PM) Ukraina Yulia Svyrydenko memposting video yang menunjukkan kerusakan pada salah satu lantai di gedung pemerintahan.
"Kami akan memulihkan gedung-gedung tersebut. Tetapi kami tidak bisa mengembalikan nyawa yang hilang. Musuh meneror dan membunuh rakyat kami setiap hari di seluruh negeri," katanya.
Simak Video: Trump Ancam Sanksi Baru ke Rusia Usai Serang Ukraina