Rusia Selidiki 'Provokasi' Ukraina Usai Dituduh Bunuh Warga Sipil Bucha

Rusia Selidiki 'Provokasi' Ukraina Usai Dituduh Bunuh Warga Sipil Bucha

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Apr 2022 18:43 WIB
Moskow -

Kepala komisi penyelidikan Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan penyelidikan resmi terhadap apa yang disebutnya sebagai 'provokasi' Ukraina setelah pasukan Moskow dituduh membantai warga sipil di kota Bucha.

Bastrykin memerintahkan lembaganya untuk menganalisis laporan soal pembunuhan warga sipil di Bucha, yang disebutnya sebagai 'informasi palsu'. Demikian seperti dilansir Reuters dan CNN, Senin (4/4/2022).

Dalam pernyataannya, Bastrykin yang menjabat Kepala Komisi Investigasi Rusia ini memerintahkan agar penyelidikan dibuka atas dasar Ukraina telah menyebarkan 'informasi palsu yang disengaja' soal militer Rusia di Bucha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut informasi kami, untuk mendiskreditkan personel militer Rusia, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebarkan kepada media-media Barat, video-video yang direkam di kota Bucha, wilayah Kiev, sebagai bukti pembantaian warga sipil," demikian pernyataan resmi Komisi Investigasi Rusia.

Pernyataan Bastrykin itu menggemakan bantahan yang sebelumnya disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyebut gambar-gambar dari Bucha itu 'palsu' dan menyebutnya sebagai 'pertunjukan lainnya yang ditampilkan oleh rezim Kiev untuk media Barat'.

ADVERTISEMENT

Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menuduh rekaman video yang menunjukkan warga sipil tewas di kota Bucha sengaja 'diperintahkan' oleh Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari rencana untuk menyalahkan Rusia.

"Siapa ahli provokasi? Tentu saja Amerika Serikat dan NATO," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Rusia juga menyebut foto-foto dan video dari Bucha sebagai 'provokasi' yang dirancang untuk mengganggu perundingan damai antara Moskow dan Kiev.

Pada Minggu (3/4), otoritas Ukraina menyatakan pihaknya tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang oleh Rusia setelah menemukan ratusan mayat, yang beberapa diikat dan ditembak dari jarak dekat, bergelimpangan di kota-kota di luar Kiev setelah pasukan Rusia ditarik dari area tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah melakukan genosida dan menyebut 'ratusan warga sipil disiksa dan dieksekusi mati'. "Ratusan orang tewas. Warga sipil disiksa, dieksekusi mati. Mayat-mayat ada di jalanan. Area-area dipasangi ranjau. Bahkan mayat-mayat juga dipasangi ranjau," ujarnya.

Gambar-gambar mengejutkan yang menunjukkan mayat bergelimpangan di jalanan dan temuan kuburan massal di Bucha itu juga memicu kecaman internasional. Para pemimpin negara-negara Barat bahkan menyerukan penyelidikan kejahatan perang dan penjatuhan sanksi baru untuk Rusia.

Pemerintah Rusia diketahui secara konsisten menanggapi tuduhan-tuduhan jatuhnya korban sipil dalam invasinya ke Ukraina dengan banyak penyangkalan, meskipun ada dokumentasi ekstensif dari media-media internasional soal gempuran pasukan Rusia di area-area permukiman.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads