Wanti-wanti Dunia Soal Perang Terbesar Eropa Gegara Rusia Vs Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 22 Feb 2022 06:32 WIB
Foto ilustrasi: Rudal balistik Rusia (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
London -

Konflik Rusia versus Ukraina belum dingin di negara bersalju itu. Kini dunia mengantisipasi perang besar di Benua Biru.

Sebagaimana diketahui, Rusia menggelar latihan militer di daerah tapal batasnya, berseberangan dengan Ukraina, negara yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet. Ukraina sendiri sudah ogah jalan bareng dengan Rusia dan lebih dekat dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), bersama dengan kubu Amerika Serikat dan negara-negara maju Eropa Barat.

Setelah pasukan Rusia dikabarkan mulai balik kanan dari perbatasan, dan juga setelah 'ramalan intelijen' serangan Rusia ke Ukraina pada 16 Februari tidak terbukti, kini muncul lagi 'ramalan intelijen' terbaru.

"Intelijen menunjukkan Rusia bermaksud meluncurkan invasi yang akan mengepung ibukota Ukraina, Kiev," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dilansir BBC, Minggu (20/2).

Menurut perkiraan terkini pemerintah Amerika Serikat (AS), ada sekitar 169.000-190.000 tentara Rusia yang saat ini ditempatkan di sepanjang perbatasan Ukraina, baik di Rusia dan tetangga Belarusia - di mana angka ini juga termasuk para pemberontak di Ukraina timur.

"Saya takut untuk mengatakan bahwa rencana yang kita lihat adalah untuk sesuatu yang bisa menjadi perang terbesar di Eropa sejak 1945," kata Boris Johnson.

PM Inggris Boris Johnson. Foto: DW (News)

Dilansir CNN, Senin (21/2), Presiden AS Joe Biden yakin Presiden Rusia Vladimir Putin sudah membuat keputusan untuk menyerang. Meski begitu, AS bakal terus mengupayakan diplomasi hingga mentok.

"Seperti yang dikatakan Presiden (Joe Biden), kami percaya bahwa Putin telah membuat keputusannya, titik," kata Wakil Presiden Kamala Harris kepada CNN di München, Minggu (20/2) kemarin.

Wapres AS Kamala Harris (Evelyn Hockstein/Pool Photo via AP)

Dilansir Reuters, perusahaan teknologi yang berkantor di AS, Maxar Technologies, telah melacak pengerahan pasukan Rusia ke dekat perbatasan Ukraina selama berminggu-minggu. Namun citra-citra satelit terbaru yang dirilis Maxar itu belum bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters.

Selanjutnya, wanti-wanti:

Lihat juga Video: PM Inggris: Putin Langgar Hukum Internasional Soal Kemerdekaan Ukraina Timur







(dnu/dnu)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork