Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang mendeklarasikan 'solidaritas' untuk Rusia saat berkunjung ke negara itu. Deklarasi solidaritas itu disampaikan Bolsonaro saat negara-negara Barat mengkhawatirkan pengerahan tentara Rusia ke dekat perbatasan Ukraina.
"Waktu saat Presiden Brasil menyatakan solidaritas dengan Rusia, yang bersamaan dengan pasukan Rusia yang bersiap melancarkan serangan ke kota-kota Ukraina, tidak bisa lebih buruk lagi," sebut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (18/2/2022).
"Ini merusak diplomasi internasional yang dimaksudkan untuk mencegah bencana strategis dan kemanusiaan, juga seruan Brasil sendiri untuk resolusi damai bagi krisis tersebut," imbuh pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Brasil dan juru bicara Bolsonaro belum mengomentari kecaman yang disampaikan AS tersebut. Kecaman AS itu dipandang sebagai kritikan keras yang luar biasa terhadap pemerintah Brasil, yang biasanya berhubungan baik dengan pemerintah AS.
Bolsonaro juga diketahui menjadi sekutu ideologis yang kuat dari mantan Presiden Donald Trump. Namun hubungan kedua negara mendingin di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, di tengah perselisihan soal perubahan iklim dan isu-isu lainnya.
Dalam kunjungan ke Moskow pada Rabu (16/2) waktu setempat, Bolsonaro menyatakan dirinya 'dalam solidaritas dengan Rusia', tanpa menjelaskan lebih lanjut. Pernyataan itu disampaikannya di sebelah Presiden Vladimir Putin.
Penegasan soal solidaritas itu kembali disampaikan Bolsonaro dalam pernyataan gabungan dengan Putin.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan semua negara yang menginginkan dan berjuang untuk perdamaian," sebut Bolsonaro dalam pernyataan gabungan itu.
Simak juga 'Ada Isu Invasi Rusia-Ukraina, NATO Luncurkan Pesawat Jet ke Bulgaria':
(nvc/ita)