Korea Utara (Korut) melakukan uji coba terbesar rudal balistik sejak 2017. Aksi Korut ini membuat Amerika Serikat mengajak duduk bersama.
Dilansir dari AFP dan Reuters, Korut meluncurkan rudal balistik pertama kali di tahun 2022 pada Rabu (5/1/2022). Peluncuran rudal balistik itu dilaporkan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Peluncuran rudal balistik oleh Korut terus berlanjut. Hingga Minggu (30/1/2022), Korut tercatat telah meluncurkan tujuh rudal balistik.
"Rudal balistik itu diperkirakan mencapai ketinggian maksimum 2.000 kilometer dan terbang sekitar 800 kilometer selama setengah jam," kata Kepala Staf Gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP
Peluncuran rudal kali ini merupakan yang terbesar sejak 2017. Korut melakukan aksi militernya sambil mengabaikan tawaran pembicaraan AS.
"Itu menunjukkan bahwa Pyongyang mungkin telah menguji Rudal Balistik Jarak Menengah (IRBM) pertama sejak 2017," kata analis di Institut Internasional untuk Studi Strategis, Joseph Dempsey.
Korsel menilai Korut mengikuti 'pola yang mirip' dengan 2017 - ketika ketegangan terakhir mencapai titik puncak di semenanjung itu. Korsel pun memperingatkan Korut dapat segera memulai kembali uji coba nuklir dan rudal antarbenua.
Pada 2017, rudal Hwasong-12 terbang 787 kilometer dengan puncak lebih dari 2.111 kilometer. Analis mengatakan rudal itu bisa terbang sekitar 4.500 km jika ditembakkan pada lintasan balistik yang memaksimalkan jangkauan sehingga menempatkan wilayah Guam di AS dalam jangkauan.
Kehebohan Korut datang pada saat yang sulit di kawasan itu. Sekutu Korut, China akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan, sementara Korsel bersiap-siap untuk pemilihan presiden pada bulan Maret.
Korut sendiri tengah mempersiapkan perayaan ulang tahun ke-80 mendiang pemimpin Kim Jong-il pada Februari dan ulang tahun ke-110 pendiri Kim Il-sung pada April mendatang.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)