Otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) sempat menghentikan sementara aktivitas lepas landas di sejumlah bandara di wilayah pantai barat negara tersebut setelah Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal hipersonik. Penghentian penerbangan ini dimaksudkan AS sebagai langkah pencegahan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/1/2022), langkah menghentikan sementara aktivitas penerbangan semacam itu tergolong langka dilakukan oleh Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA).
"Sebagai tindakan pencegahan, FAA untuk sementara menghentikan keberangkatan di beberapa bandara di sepanjang Pantai Barat pada Senin (10/1) malam waktu setempat," demikian pernyataan FAA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasional penuh berlanjut kembali dalam waktu kurang dari 15 menit. FAA secara rutin mengambil langkah-langkah pencegahan," imbuh pernyataan tersebut.
FAA yang mengawasi penerbangan komersial maupun privat, tidak secara langsung mengaitkan penghentian penerbangan itu dengan rudal Korut, dan militer AS menyatakan pihaknya tidak memerintahkan tindakan tersebut.
Namun ketika ditanya soal peluncuran rudal Korut dan penghentian aktivitas lepas landas di sejumlah bandara, juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menjawab: "Saya meyakini itu groundstop selama 15 menit dan mereka melakukannya karena sangat berhati-hati."
Lebih lanjut, Psaki menyatakan FAA 'akan mengevaluasi pendekatan mereka ke depan'.
Penghentian sementara penerbangan itu tampaknya diperintahkan beberapa menit setelah Korut meluncurkan rudal yang diklaim sebagai uji coba rudal hipersonik pada pekan ini.
Laporan publik di media sosial menunjukkan bahwa sejumlah pesawat yang bersiap lepas landas diminta berhenti di beberapa bandara di wilayah barat AS, sebelum akhirnya perintah itu dicabut.
Dalam rekaman yang diposting online, seorang petugas menara kontrol lalu lintas udara Burbank di California terdengar memberitahu seorang pilot untuk mendarat karena 'semacam masalah keamanan nasional sedang berlangsung'.
Seorang reporter Washington Times, Bill Gertz, menuturkan via Twitter bahwa penerbangannya di Reno, Nevada, dekat perbatasan timur California, sempat ditahan di daratan selama 20 menit.
Tidak diketahui secara jelas bagaimana peringatan itu didapatkan. Juru bicara Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (Norad) pada Pentagon menyatakan pihaknya tidak merilis peringatan usai peluncuran rudal Korut. Namun intelijen AS diketahui bisa mendeteksi peristiwa semacam itu dengan segera menggunakan satelit yang memantau kawasan tersebut.
(nvc/ita)