Gubernur Oklahoma, Amerika Serikat meringankan hukuman mati bagi napi kulit hitam yang akan dieksekusi karena pembunuhan yang disangkalnya, dan yang kasusnya telah memicu kemarahan publik. Pembatalan hukuman mati itu terjadi di menit-menit terakhir pria berumur 41 tahun tersebut akan dieksekusi mati.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (19/11/2021), Gubernur Kevin Stitt turun tangan kurang dari empat jam sebelum Julius Jones dijadwalkan dieksekusi dengan suntikan mematikan di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Oklahoma di McAlester.
"Setelah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh dan meninjau materi yang disajikan oleh semua pihak dalam kasus ini, saya telah memutuskan untuk mengubah hukuman Julius Jones menjadi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat," kata gubernur Partai Republik itu dalam sebuah pernyataan.
Jones dijatuhi hukuman mati pada tahun 2002 karena pembunuhan tahun 1999 terhadap Paul Howell, seorang pengusaha kulit putih, dan akan dieksekusi dengan suntikan mematikan pada Kamis (18/11) pukul 16.00 waktu setempat.
Jones mengklaim bahwa dia didiskriminasi selama persidangannya, bahwa dia dijebak oleh pelaku sebenarnya dan bahwa pengacara pertamanya membelanya dengan buruk.
Kasusnya telah menjadi subjek serial dokumenter dan podcast dan telah menarik dukungan dari bintang reality TV, Kim Kardashian dan sejumlah selebritis lain yang yakin bahwa dia tidak bersalah.
"Terima kasih banyak kepada Gubernur Stitt karena telah meringankan hukuman Julius Jones menjadi seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat dan menghentikan eksekusinya hari ini," tulis Kardashian di Twitter.
Lihat juga video 'Hukum Mati Terpidana Narkoba, Hubungan China dan Australia Merenggang':
(ita/ita)