Seorang pria yang divonis mati karena membunuh istrinya dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya, telah dieksekusi mati di negara bagian Mississippi, Amerika Serikat.
Seperti diberitakan AFP, Kamis (18/11/2021), David Cox, mantan sopir truk berumur 50 tahun, dieksekusi mati pada Rabu (17/11) waktu setempat dengan suntikan mematikan di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Mississippi di Parchman.
"Saya ingin anak-anak saya tahu bahwa saya sangat mencintai mereka dan bahwa saya adalah pria yang baik pada satu waktu," kata Cox dalam kata-kata terakhirnya, menurut komisaris departemen pemasyarakatan negara bagian, Burl Cain, seperti dilaporkan surat kabar Clarion Ledger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin berterima kasih kepada komisaris karena sangat baik kepada saya. Dan hanya itu yang bisa saya katakan," kata Cox.
Pada tahun 2009, istri Cox, Kim Cox, mengatakan kepada polisi bahwa Cox telah melakukan pelecehan seksual terhadap putrinya dari hubungan sebelumnya.
Cox menghabiskan sembilan bulan di penjara sebelum dibebaskan dengan jaminan.
Setelah dibebaskan, pria itu membeli pistol dan masuk ke rumah tempat Kim Cox tinggal bersama dua putra mereka dan anak perempuannya.
Setelah menembak istrinya, Cox melakukan serangan seksual terhadap anak tirinya yang berusia 12 tahun di depan ibunya yang sekarat.
Cox dijatuhi hukuman mati pada 2012 setelah mengaku bersalah atas pembunuhan, penyerangan seksual, dan dakwaan lainnya.
Tiga tahun lalu, Cox mulai menulis surat ke pengadilan untuk meminta pengacaranya, yang berusaha menghentikan eksekusi matinya, dipecat dan eksekusinya diizinkan untuk dilanjutkan.
Dalam satu surat, Cox menggambarkan dirinya sebagai "orang bersalah yang layak dihukum mati."
Di surat lain, dia meminta hakim untuk menetapkan tanggal untuk "mengeksekusi tubuh saya atas kejahatan di mana saya melakukannya dalam perencanaan, kemarahan dan kegembiraan."
Mahkamah Agung Mississippi setuju dengan evaluasi bahwa Cox kompeten secara mental dan tanggal telah ditetapkan untuk eksekusinya.
Cox adalah napi ke-10 yang dieksekusi mati di Amerika Serikat tahun ini dan yang pertama sejak 2012 di Mississippi.