Strategi Keras Malaysia Demi Tingkatkan Vaksinasi Corona

Strategi Keras Malaysia Demi Tingkatkan Vaksinasi Corona

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Nov 2021 21:11 WIB
Scientists are done research on vaccine in laboratory with test tubes on Covid19 Coronavirus type for discover vaccine.
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/chayakorn lotongkum)
Jakarta -

Malaysia sedang berupaya keras untuk meningkatkan vaksinasi COVID-19. Mereka mengeluarkan kebijakan keras kepada pegawai negeri sipil (PNS) yang ternyata banyak menolak vaksin.

Di Malaysia, terdapat sekitar 29 ribu PNS yang belum vaksinasi COVID-19. Karena itu, otoritas Malaysia akan menindak tegas PNS yang tetap tak mau divaksin.

Kebijakan tegas tengah dipertimbangkan oleh pemerintah Malaysia. Sanksi akan berupa teguran, penundaan promosi, hingga pemotongan gaji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (12/11/2021), Menteri Urusan Khusus pada Departemen Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdul Latiff Ahmad, bicara rencana mendisiplinkan PNS yang belum divaksin. Dia mengatakan itu saat berbicara kepada parlemen pada Rabu (10/11) waktu setempat.

Disebutkan Abdul Latiff dalam penjelasannya, berdasarkan data Pusat Penyakit Menular di bawah Departemen Layanan Publik (PSD), kini terdapat sekitar 1,8 persen atau sebanyak 28.800 PNS -- dari total 1,6 juta PNS di seluruh Malaysia -- yang menolak atau belum divaksinasi Corona.

ADVERTISEMENT

Abdul Latiff menyatakan, seperti dilaporkan media lokal The Star, tindakan disipliner yang mungkin diambil terhadap PNS yang tidak divaksinasi itu mencakup penerbitan peringatan, penundaan kenaikan jabatan dan pemotongan gaji.

"Ada prosedur yang harus diikuti sebelum tindakan disipliner bisa diambil. Ini mencakup penerbitan surat tunjuk sebab (show-cause letter) oleh kepala departemen kepada pegawai negeri yang bersangkutan, yang diberi waktu 21 hari untuk menanggapi," ujar Abdul Latiff.

Simak Video: AY.4.2 Masuk Malaysia, Dokter Tirta: Seharusnya Perpanjang Karantina

[Gambas:Video 20detik]



Jika alasan yang diberikan untuk tidak ingin divaksinasi tidak memuaskan, kata Abdul Latiff, maka pegawai negeri yang bersangkutan akan dirujuk ke komisi disipliner untuk menjalani penyelidikan internal sebelum tindakan lebih lanjut diambil.

Laporan The Star juga menyebut bahwa pegawai negeri yang tidak bisa divaksinasi karena masalah kesehatan, harus menyerahkan surat rekam medis mereka dari petugas medis pemerintah kepada kepala departemen mereka.

Malaysia Percaya Vaksin Bisa Atasi Delta AY.4.2

Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengkonfirmasi penemuan dua kasus pertama subvarian COVID-19 Delta AY.4.2 di negara tersebut. Mereka pun masih yakin vaksin yang saat ini ada bisa mengatasi varian baru tersebut.

Diketahui, kedua pasien Delta AY.4.2 merupakan pelajar Malaysia yang kembali dari Inggris. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan kasus-kasus itu terdeteksi ketika keduanya tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Oktober lalu.

Dr Noor Hisham mengatakan Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada 20 Oktober telah menetapkan AY.4.2 sebagai varian yang sedang diselidiki (VUI).

Namun, pejabat tinggi Malaysia itu menegaskan bahwa vaksin yang digunakan saat ini masih efektif melawan varian AY.4.2.

"Vaksin yang digunakan saat ini masih efektif terhadap varian ini dan langkah-langkah seperti karantina, pengujian, dan sebagainya yang dilakukan dapat membantu mengurangi risiko penularan varian ini di Malaysia, terutama di gerbang-gerbang internasional negara," tutur Dr Noor Hisham.

"Kementerian Kesehatan akan terus memantau secara ketat untuk mendeteksi keberadaan subvarian Delta di masyarakat," ujarnya.

Pada Selasa (9/11), Malaysia melaporkan 5.403 kasus infeksi virus Corona, naik dari hari sebelumnya sebanyak 4.543 kasus.

Sejauh ini jumlah total kasus COVID-19 di Malaysia telah mencapai 2.517.173, dengan jumlah kematian lebih dari 7.600.

Dr Noor Hisham mengatakan ada 534 pasien yang saat ini memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU).

"Dari 534 pasien, 263 membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas, termasuk 205 kasus yang dikonfirmasi dan 58 lainnya yang dicurigai, mungkin, atau sedang diselidiki," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads