Presiden Brasil Marah Gagal Nonton Sepakbola, AS Tolak Akui Pemerintah Taliban

International Updates

Presiden Brasil Marah Gagal Nonton Sepakbola, AS Tolak Akui Pemerintah Taliban

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 19:05 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro kerap meremehkan bahaya dari virus Corona (COVID-19). Namun, kini Bolsonaro dinyatakan positif setelah dites Corona usai mengalami gejala demam.
Jair Bolsonaro (dok. Getty Images/Andressa Anholete)
Jakarta -

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, marah setelah gagal menonton pertandingan sepakbola di stadion kota Santos karena belum divaksin virus Corona (COVID-19). Amerika Serikat (AS) menolak mengakui pemerintahan Taliban dalam pertemuan di Qatar, namun menyepakati bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.

Bolsonaro yang menolak vaksin Corona ini, meluapkan kemarahannya kepada wartawan setempat saat menuturkan dirinya ingin menonton pertandingan sepakbola di stadion kota Santos pada Minggu (10/10) waktu setempat, namun tidak bisa.

Taliban mengungkapkan bahwa dalam pertemuan di Qatar, AS sepakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan yang ada di ambang bencana ekonomi, namun menolak memberikan pengakuan politik untuk pemerintahan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (11/10/2021):

- Pria di New York Divonis Bersalah Hendak Bergabung Taliban Lawan Tentara AS

ADVERTISEMENT

Seorang pria asal New York City, Amerika Serikat (AS), dinyatakan bersalah atas dakwaan mencoba bergabung dengan kelompok Taliban untuk memerangi tentara AS di Afghanistan. Pria berusia 36 tahun ini juga didakwa berniat memberikan dukungan berupa dana, barang dan jasa untuk Taliban.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (11/10/2021), Delowar Mohammed Hossain (36) dinyatakan bersalah oleh pengadilan federal Manhattan pada Jumat (8/10) waktu setempat atas dakwaan berusaha memberikan dukungan material untuk terorisme dan mencoba menyumbangkan dana, barang dan jasa untuk Taliban.

Kasus ini dimulai sebelum pasukan AS ditarik dari Afghanistan pada Agustus lalu. Otoritas AS diketahui menangkap Hossain di Bandara John F Kennedy tahun 2019 lalu, menggagalkan rencananya terbang ke Afghanistan. Dia kemudian dilepaskan dan berstatus tahanan rumah pada Juli 2020.

- Tak Bisa Nonton Sepakbola karena Belum Divaksin, Presiden Brasil Marah

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, meluapkan kemarahannya karena gagal nonton pertandingan sepakbola di sebuah stadion di kota Santos. Bolsonaro dilarang menonton pertandingan itu karena dia belum divaksin virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Senin (11/10/2021), pertandingan sepakbola antara klub Santos melawan Gremio yang digelar di sebuah stadion di kota Santos pada Minggu (10/10) waktu setempat itu menjadi pertandingan pertama yang dihadiri penonton sejak pandemi Corona merebak.

Pihak klub Santos bersikeras menetapkan bahwa hanya penonton sudah divaksin Corona atau hasil tes PCR-nya negatif yang boleh masuk ke dalam stadion menyaksikan pertandingan tersebut.

- AS Akui Dialog dengan Taliban di Doha Berlangsung 'Jujur dan Profesional'

Amerika Serikat (AS) menyebut pembicaraan tatap muka antara perwakilannya dengan kelompok Taliban di Doha, Qatar, berlangsung 'jujur dan profesional'. Dalam pertemuan itu, AS menegaskan bahwa Taliban yang kini menguasai Afghanistan akan dinilai dari tindakan mereka, bukan hanya kata-kata mereka saja.

Seperti dilansir Reuters, Senin (11/10/2021), pertemuan tatap muka antara AS dan Taliban itu menjadi yang pertama digelar sejak tentara AS menarik pasukan dari Afghanistan dan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya menyebut bahwa delegasi AS dalam dialog akhir pekan di Doha fokus membahas kekhawatiran keamanan dan terorisme, serta soal jalur aman bagi warga negara AS, warga negara lainnya dan warga Afghanistan.

- Lockdown Corona di Sydney Diakhiri Setelah 106 Hari

Warga Sydney, kota terbesar di Australia, bisa bernapas lega setelah lockdown virus Corona (COVID-19) diakhiri setelah diberlakukan selama nyaris empat bulan terakhir. Masih akan ada sejumlah pembatasan yang diterapkan, namun kehidupan sehari-hari di Sydney akan terlihat normal usai lockdown berakhir.

Seperti dilansir AFP, Senin (11/10/2021), kota Sydney yang berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa ini berada di bawah lockdown Corona panjang selama 106 hari yang bertujuan membatasi penyebaran varian Delta yang sangat mudah menular.

Dengan angka penularan menurun -- negara bagian New South Wales mencatat 477 kasus Corona pada Minggu (10/10) waktu setempat -- dan lebih dari 70 persen penduduk berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi sepenuhnya, kota Sydney mulai berbenah kembali.

- Taliban Sebut AS Tolak Beri Pengakuan Tapi Sepakati Bantuan Kemanusiaan

Kelompok Taliban mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan yang ada di ambang bencana ekonomi. Disebutkan juga bahwa AS menolak memberikan pengakuan politik untuk pemerintahan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (11/10/2021), pernyataan itu disampaikan Taliban setelah pembicaraan tatap muka dengan AS digelar untuk pertama kalinya sejak penarikan pasukan asing, termasuk tentara AS, dari Afghanistan dituntaskan pada akhir Agustus lalu.

Taliban dalam pernyataannya menyebut pembicaraan di Doha, Qatar, pada akhir pekan 'berjalan dengan baik'.

Disebutkan juga oleh Taliban bahwa dalam pembicaraan itu, AS membebaskan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan setelah menyepakati untuk tidak mengaitkan bantuan semacam itu dengan pengakuan resmi terhadap Taliban.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads