Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, menyatakan keprihatinan terhadap tindakan yang disebutnya merusak perdamaian di Selat Taiwan. Komentar Sullivan ini berkaitan dengan langkah agresif China mengerahkan jet militer ke zona pertahanan udara Taiwan selama empat hari berturut-turut.
Seperti dilansir dari BBC, Jumat (8/10/2021), Taiwan menyatakan negaranya sebagai negara berdaulat, tetapi China menganggap pulau tersebut sebagai provinsi yang memisahkan diri. Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan untuk mencapai persatuan.
"Kami akan mengambil tindakan dan berbicara, baik secara pribadi maupun publik ketika kami mengetahui kegiatan yang tidak stabil," ucap Sullivan kepada BBC pada Kamis (7/10) waktu setempat.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pengerahan pasukan militer untuk membela Taiwan, pihak AS yang diwakili oleh Sullivan mengatakan "biarkan saya mengatakan ini, kami akan mengambil tindakan sekarang untuk mencoba mencegah hari itu terjadi."
Saat ditanya kembali soal keengganan AS mengerahkan militer usai penarikan pasukan dari Afghanistan, Sullivan menegaskan bahwa "kesalahan besar untuk mencoba menarik pelajaran' dari konflik itu.
"Mencoba mengatakan bahwa keluar dari Afghanistan entah bagaimana memberitahu negara manapun apapun soal kedalaman dan level komitmen AS di wilayah lainnya merupakan kesalahan besar," sebutnya.
Menurut Sullivan, China akan teguh pada pendiriannya untuk mempertahankan perspektifnya sendiri di mata dunia.
"Adalah kewajiban kita sebagai Amerika Serikat, bekerja dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra untuk memperjelas di mana kita berdiri, untuk membela teman-teman kita, untuk membela kepentingan kita... Dan itulah yang ingin kita lakukan," tegas Sullivan.
(nvc/nvc)