Protes Pembatasan Corona di Melbourne Berujung Ricuh, Puluhan Ditangkap

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 21 Sep 2021 19:21 WIB
Demonstran di Melbourne memprotes pembatasan Corona dan aturan wajib vaksin (AFP/CON CHRONIS)
Melbourne -

Kepolisian antihuru-hara di Melbourne, Australia, menggunakan semprotan merica, tongkat dan granat bola karet untuk membubarkan para demonstran yang memprotes pembatasan virus Corona (COVID-19) dan aturan wajib vaksin bagi pekerja konstruksi. Unjuk rasa ini berujung ricuh dengan puluhan orang ditangkap.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (21/9/2021), lebih dari 2.000 demonstran melanggar perintah tetap di rumah untuk mengikuti aksi protes yang digelar di pusat kota Melbourne yang sedang berada di bawah lockdown Corona.

Unjuk rasa semacam ini merupakan yang kedua digelar sejak otoritas setempat menutup lokasi-lokasi proyek konstruksi selama dua pekan, karena pergerakan para pekerja konstruksi dianggap turut menyebarkan Corona. Beberapa klaster penularan Corona terdeteksi ke beberapa lokasi proyek konstruksi setempat.

Selain menutup sementara lokasi proyek, otoritas Melbourne juga mewajibkan vaksinasi Corona untuk para pekerja konstruksi.

Dalam unjuk rasa yang berlangsung selama delapan jam ini, para demonstran mengabaikan seruan polisi untuk membubarkan diri. Demonstran dilaporkan merusak properti, memblokir salah satu ruas jalanan yang sibuk. Lebih dari 60 orang ditangkap dalam aksi protes ini.

Batu, botol dan suar dilemparkan ke arah polisi yang mengawal jalannya aksi. Tayangan televisi lokal dan video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa demonstran menyerang mobil polisi.

"Ini kelompok yang sangat, sangat besar dan sangat, sangat marah," sebut kepala komisioner Kepolisian Negara Bagian Victoria, Shane Patton, kepada wartawan setempat, sembari menegaskan bahwa aksi ini jelas melanggar aturan Corona.




(nvc/tor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork