International Updates

Ratusan Tentara Afghanistan Menyerah ke Taliban, China Bui Pengusaha Kanada

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 11 Agu 2021 17:57 WIB
kelompok Taliban merajalela di Afghanistan (Foto: Getty Images/John Moore)
Jakarta -

Ratusan tentara Afghanistan yang mundur ke bandara di luar Kunduz setelah kelompok Taliban merebut kota di Afghanistan utara itu, akhirnya menyerah kepada Taliban.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (11/8/2021), Amruddin Wali, seorang anggota dewan provinsi Kunduz, mengatakan bahwa tentara, polisi dan pasukan perlawanan "menyerah kepada Taliban dengan semua perlengkapan militer mereka".

Sumber-sumber lokal di Kunduz mengkonfirmasi bahwa Taliban telah merebut bandara provinsi tersebut, dan bahwa anggota Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan telah menyerah kepada kelompok itu.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (11/8/2021):

- Taliban Rebut 2 Kota Lagi, Ribuan Warga Afghanistan Mengungsi

Kelompok Taliban merebut dua lagi kota di Afghanistan pada Selasa (10/8) waktu setempat, termasuk kota yang hanya berjarak 200 kilometer dari Kabul, ibu kota Afghanistan. Ribuan warga melarikan diri dari kota-kota yang dikuasai Taliban.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (11/8/2021), dengan ini berarti sudah delapan ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan kelompok pemberontak tersebut setelah Taliban menggencarkan serangan-serangannya belakangan ini.

Dua kota terbaru yang dikuasai Taliban adalah kota Farah, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, dan Pul-e-Khumri di Baghlan.

"Taliban sekarang berada di kota ini," kata anggota parlemen Baghlan, Mamoor Ahmadzai kepada AFP.

- China Vonis Bui 11 Tahun Pengusaha Kanada, PM Trudeau Berang

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau berang dan mengutuk vonis penjara yang dijatuhkan pengadilan China terhadap pengusaha Kanada, Michael Spavor. Trudeau menyebut vonis tersebut "tidak dapat diterima dan tidak adil."

"Dakwaan dan hukuman China terhadap Michael Spavor benar-benar tidak dapat diterima dan tidak adil," kata Trudeau dalam sebuah pernyataan setelah pengadilan China memvonis 11 tahun penjara untuk Spavor.

"Putusan untuk Spavor terjadi setelah lebih dari dua setengah tahun penahanan sewenang-wenang, kurangnya transparansi dalam proses hukum, dan persidangan yang bahkan tidak memenuhi standar minimum yang disyaratkan oleh hukum internasional," imbuh pemimpin Kanada tersebut seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (11/8/2021).

- Lockdown di Melbourne Kembali Diperpanjang

Lima juta orang di Melbourne, negara bagian Victoria, Australia akan tetap berada di bawah perintah tinggal di rumah, setidaknya selama seminggu lagi. Sebabnya, otoritas Melbourne memperpanjang lockdown (penguncian) pada Rabu (11/8) ini setelah gagal mengendalikan wabah COVID-19 terbaru di kota terbesar kedua di Australia tersebut.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (11/8), kota itu memasuki lockdown pandemi keenam kalinya pada Kamis (5/8) lalu setelah klaster varian Delta baru muncul di sekolah Melbourne dan dengan cepat menyebar.




(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork