Militer China dan Rusia menggelar latihan militer gabungan berskala besar pekan ini yang fokus pada kontra-terorisme. Otoritas Amerika Serikat (AS) bersumpah akan menghukum Iran terkait serangan kapal tanker yang dikelola miliarder Israel di dekat perairan Oman, bulan lalu.
Latihan gabungan China-Rusia itu digelar saat kelompok Taliban semakin menguasai wilayah-wilayah strategis di Afghanistan, yang situasi keamanannya memburuk sejak AS menarik pasukannya di sana. Rusia mengkhawatirkan situasi keamanan Afghanistan, sedangkan China diketahui berbagi perbatasan dengan Afghanistan yang dilanda konflik berkepanjangan.
Dalam forum PBB itu, Menlu AS Antony Blinken menyebut bahwa serangan terhadap kapal tanker di perairan Oman pada Juli lalu memiliki pola serangan yang biasa dilakukan Iran. Blinken menyerukan negara-negara dunia meminta pertanggungjawaban Iran dan tidak memberikan impunitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (10/8/2021):
- Menlu AS dan Arab Saudi Bicara via Telepon, Apa yang Dibahas?
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, berbicara via telepon dengan Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, pada Senin (9/8) waktu setempat. Apa yang dibahas keduanya?
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/8/2021), Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya menyebut Blinken dan Pangeran Faisal membawa soal keamanan kawasan dan isu-isu kawasan lainnya.
Serangan terhadap kapal tanker Mercer Street yang dikelola miliarder Israel di Laut Arab dekat Uni Emirat Arab (UEA), bulan lalu, juga ikut dibahas kedua Menlu. AS diketahui menyalahkan Iran atas serangan tersebut, yang langsung dibantah negara yang menjadi rival abadi Saudi tersebut.
- Adik Kim Jong-Un Sebut Korsel Berkhianat Gelar Latihan Militer dengan AS
Kim Yo-Jong, adik pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menuduh otoritas Korea Selatan (Korsel) berkhianat karena tetap menggelar latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS). Kim Yo-Jong juga memperingatkan bahwa Korsel dan AS akan menghadapi ancaman keamanan lebih besar.
Seperti dilansir AFP, Selasa (10/8/2021), peringatan dari Kim Yo-Jong ini disampaikan setelah kedua Korea pada bulan lalu menyepakati pemulihan komunikasi lintas perbatasan yang terputus sejak setahun lalu. Diumumkan juga bahwa pemimpin kedua negara sepakat berupaya meningkatkan hubungan.
Namun Kim Yo-Jong yang menjadi penasihat penting untuk kakaknya, Kim Jong-Un, mengecam Korsel karena menggelar latihan militer gabungan dengan AS, yang disebutnya 'berbahaya', pada bulan ini. Korut sejak lama menganggap latihan gabungan semacam itu sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya.
- Terus Melonjak, China Catat 143 Kasus Corona dalam Sehari
Otoritas China masih terus melaporkan lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 140 kasus Corona terdeteksi di berbagai wilayah China.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/8/2021), otoritas kesehatan China melaporkan total 143 kasus baru Corona dalam sehari di wilayahnya. Angka tersebut tercatat sebagai lonjakan kasus Corona tertinggi di wilayah China sejak 20 Januari lalu.
Angka itu tercatat melonjak jika dibandingkan sehari sebelumnya dengan 125 kasus Corona dalam sehari.
- China dan Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan Skala Besar
Pasukan militer China dan Rusia menggelar latihan militer gabungan skala besar di wilayah China bagian barat laut. Latihan gabungan ini akan melibatkan lebih dari 10.000 personel militer kedua negara.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Selasa (10/8/2021), latihan militer gabungan yang bernama Sibu/Cooperation-2021 ini dipandang sebagai pertanda bahwa China dan Rusia tengah memperluas kerja sama militer saat kedua negara sama-sama berselisih dengan Barat.
Kantor berita Xinhua dalam laporannya menyebut latihan militer gabungan ini dimulai sejak Senin (9/8) waktu setempat dan dipimpin oleh Li Zuocheng, anggota Komisi Militer Pusat pada Partai Komunis yang berkuasa di China.
- AS Bersumpah Hukum Iran Terkait Serangan Kapal Tanker Israel
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, kembali bersumpah untuk menghukum Iran terkait serangan kapal tanker yang dikelola miliarder Israel di dekat perairan Oman. Blinken menegaskan dunia tidak boleh membiarkan Iran mendapatkan impunitas.
Seperti dilansir AFP dan Arab News, Selasa (10/8/2021), hal itu disampaikan Blinken dalam rapat virtual Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) membahas keamanan maritim pada Senin (9/8) waktu setempat.
Penyelidikan AS mendapati bahwa kapal tanker bernama Mercer Street itu menjadi target serangan dua drone pada 29 Juli lalu. Dua serangan drone yang dilaporkan gagal itu dilaporkan awak kapal via panggilan darurat.
Serangan drone ketiga pada 30 Juli berhasil memicu kerusakan pada kapal tanker itu dan menewaskan dua awaknya. Penyelidikan menemukan bahwa drone ketiga dipasangi muatan peledak level militer, yang memicu sebuah lubang dengan diameter dua meter pada bagian akomodasi awak kapal.