Jepang memperingati 76 tahun tragedi serangan bom atom pertama di dunia pada Jumat (6/8) waktu setempat. Peringatan bom atom Hiroshima ini digelar dengan seremoni sederhana di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih merajalela.
Seperti dilansir AFP, Jumat (6/8/2021), para korban selamat, kerabat mereka dan sejumlah pejabat asing menghadiri seremoni utama yang digelar di Hiroshima untuk mendoakan para korban tewas dan korban luka dalam pengeboman dan menyerukan perdamaian dunia.
Kekhawatiran penyebaran Corona berarti masyarakat umum sekali lagi tidak bisa menghadiri seremoni ini, yang tahun ini disiarkan secara online.
Para partisipan, kebanyakan memakai pakaian hitam dan masker, mengheningkan cipta pada pukul 08.15 waktu setempat, yang menandai momen saat senjata nuklir pertama yang digunakan dalam perang dijatuhkan di kota Hiroshima 76 tahun silam.
Diperkirakan 140.000 orang tewas akibat serangan bom atom Hiroshima, yang diikuti dengan serangan bom atom Nagasaki tiga hari kemudian.
Dalam peringatan itu, Wali Kota Hiroshima memperingatkan bahwa 'pengalaman mengajarkan umat manusia bahwa mengancam orang lain demi membela diri tidak menguntungkan siapa pun'.
Dia juga menyerukan kepada para pemimpin untuk mengunjungi Hiroshima dan Nagasaki demi 'mencapai pemahaman lebih mendalam soal pengeboman'.
(nvc/ita)