International Updates

Malaysia Setop Sinovac Beralih ke Pfizer, Masker Wajib Lagi di Los Angeles

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 16 Jul 2021 18:10 WIB
ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Alernon77)
Jakarta -

Otoritas kesehatan Malaysia menyatakan bahwa negara-negara bagian di wilayahnya akan mulai menyalurkan lebih banyak vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer-BioNTech setelah menghentikan pemakaian vaksin Sinovac buatan China.

Seperti dilansir The Star, Jumat (16/7/2021), Menteri Kesehatan Malaysia, Dr Adham Baba, menyatakan negaranya akan menghentikan penggunaan vaksin Sinovac begitu pasokannya habis. Kemudian secara bertahap, sebut Dr Adham, Malaysia akan beralih menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech sebagai vaksin utama.

Alasan Malaysia beralih merek vaksin Corona, menurut Dr Adham, disebabkan karena negara ini mulai menerima lebih banyak pasokan vaksin Pfizer-BioNTech.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (16/7/2021):

- AS Kerahkan Puluhan Jet Siluman ke Pasifik, Pesan Kuat untuk China?

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengirimkan lebih dari dua lusin jet tempur siluman F-22 ke perairan Pasifik sebelah barat. Pengerahan jet-jet tempur canggih ini bertujuan untuk mengikuti misi latihan yang digelar bulan ini.

Seperti dilansir CNN, Jumat (16/7/2021), pengerahan besar-besaran yang tergolong tidak biasa ini, dinilai oleh para pakar akan mengirimkan pesan kuat kepada China yang tengah bersitegang AS.

Angkatan Udara Pasifik di Hawaii pada pekan ini menyatakan bahwa sekitar 25 jet tempur siluman F-22 Raptor dari Garda Nasional Udara Hawaii dan dari Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Alaska, pada bulan ini akan dikerahkan ke Guam dan Kepulauan Tinian untuk Operation Pacific Iron 2021.

"Kami tidak pernah mendapati Raptor sebanyak ini dikerahkan bersama di area operasional Angkatan Udara Pasifik," Komandan Angkatan Udara Pasifik, Jenderal Ken Wilsbach, kepada CNN.

- Pria Meksiko Dibui 208 Tahun Gegara Sekolah Ambruk Saat Gempa

Pengadilan Meksiko menjatuhkan vonis 208 tahun penjara terhadap seorang pria yang menyetujui pembangunan gedung sekolah yang ambruk saat gempa bumi melanda tahun 2017 lalu. Sedikitnya 26 orang, yang sebagian besar anak-anak, tewas dalam insiden itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (16/7/2021), sedikitnya 19 anak-anak tewas dalam insiden ambruknya gedung Sekolah Dasar Rebsamen di Mexico City saat gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang tahun 2017 lalu.

Terdakwa yang bernama Juan Mario Velarde itu disebut sebagai direktur yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung sekolah yang ambruk tersebut.

Kantor jaksa Mexico City menyatakan Velarde menyetujui keamanan struktural sekolah tanpa melakukan pengujian yang diperlukan, meskipun dia mengetahui ada penyimpangan konstruksi.

- China Marah Soal Pesawat AS Mendarat di Taiwan: Jangan Main Api!

Pemerintah China marah atas laporan pesawat transpor militer Amerika Serikat (AS) mendarat di Taiwan, pekan ini. China memperingatkan AS untuk 'tidak bermain api' dan menghentikan provokasi berisiko.

Seperti dilansir Xinhua dan China Daily, Jumat (16/7/2021), juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Kolonel Senior Wu Qian, menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China.




(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork